Jakarta - Indonesia dan
Iran memiliki pandangan yang sama tentang perlunya memerangi ekstrimisme
dan mempromosikan sikap-sikap yang moderat. Menlu Marty Natalegawa
menyampaikan hal ini dalam keterangan pers seusai mendampingi Presiden
SBY menerima kunjungan kehormatan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif di
Kantor Presiden, Jumat (7/3) siang.
“Iran dan Indonesia berupaya dalam
memerangi ekstrimisme, mempromosikan sikap-sikap yang moderat, terutama
menampilkan antara demokrasi, islam, dan modernisasi sehingga dapat
saling berjalan bersama,” kata Menlu Marty Natalegawa.
Dalam pertemuan Presiden SBY dan Menlu Iran
Javad Zarif selama 20 menit tersebut dibahas pula sejumlah upaya
peningkatan hubungan bilateral kedua negara. “Tidak ada satu pun masalah
yang mengganggu hubungan kedua negara. Hubungan baik dan penuh
persahabatan sudah lama terjalin antara Indonesia dan Iran,” ujar Marty.
Situasi di Timur Tengah, khususnya Suriah dan Palestina, tak luput dari pembahasan kedua pemimpin. Baik Indonesia maupun Iran merupakan pemain penting dalam diplomasi di tingkat regional dan internasional yang aktif memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang serta mengupayakan perdamaian dan keamanan di dunia.
“Indonesia berpandangan bahwa Iran perlu dilibatkan dalam penyelesaian konflik di Suriah. Adanya kesamaan pandangan antara RI-Iran, bahwa permasalahan hanya bisa diselesaikan dengan jalur diplomasi, tidak dengan jalur kekerasan,” Marty menjelaskan.
Di akhir pertemuan, Menlu Javad Zarif menyampaikan penghargaannya kepada Indonesia atas upaya terus-menerus untuk mendorong tercapainya perdamaian Palestina. (websitepresiden/TeamPD/Gs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar