Yogyakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengabulkan
permintaan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) untuk berfoto
bersama di Istana Negara. Namun, foto bersama itu akan dilakukan setelah
pelaksanaan pemilihan umum legislatif selesai.
"Nanti saja setelah 9 April. Nanti supaya tidak dihubungkan dengan politik. Kecintaan kita sesama pemimpin negeri ini. Baik di Istana Negara atau Bogor silakan. Tapi diatur Pak Gamawan. Berapa jam ya nanti," kata SBY di Yogyakarta, Senin (24/03/2014).
Dalam rapat kerja Apdesi ini, SBY meminta kinerja para pemimpin desa dapat semakin ditingkatkan untuk melayani masyarakat. Dia berpesan agar para pemimpin terdepan ini dapat bekerja secara nyata dan tidak banyak berjanji, namun harus memberikan bukti.
"Jangan banyak memberi janji tapi buktikan dengan aksi nyata. Sebagai pemimpin jangan pernah beri janji," tutur dia.
Menurut SBY, kepala desa bukanlah pemimpin terendah di negeri ini, sebagaimana disebut oleh Ketua Dewan Pusat Apdesi Suhardi dalam pidato sambutan. Kepala desa merupakan pemimpin terdepan di masyarakat.
"Saya klarifikasi bahwa kepala desa bukan pemimpin terendah tetapi pemimpin terdepan negeri ini. Tidak berbeda dengan Presiden, Gubernur, dan Bupati. Jadi sama posisinya," ujar SBY.
Sementata itu, Kepala Desa Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rusdiyono mengaku senang jika foto bersama dengan SBY di Istana Negara benar-benar terjadi. Dia mendukung foto bersama dilakukan setelah 9 April.
"Senang sekali. Karena kita juga sudah menunggu momen ini ya sebagai kenang-kenangan saja," kata Rusdiyono.
Rakernas Apdesi II di JEC Jogkakarta ini juga dihadiri Menkokesra Agung Laksono, Mendikbud M Nuh, Menpora Roy Suryo, Mendagri Gamawan Fauzi, Gubernur DIY Sultan HB X.
Kegiatan ini juga memberikan penghargaan kepada 9 kabupaten yang mendukung program desa. 9 kabupaten tersebut adalah Kaltim, Ciancur, Bantul, Semarang, Aceh, Kendal, Grobogan, Blora, dan Gunungkidul. (TeamPD/Gs)
"Nanti saja setelah 9 April. Nanti supaya tidak dihubungkan dengan politik. Kecintaan kita sesama pemimpin negeri ini. Baik di Istana Negara atau Bogor silakan. Tapi diatur Pak Gamawan. Berapa jam ya nanti," kata SBY di Yogyakarta, Senin (24/03/2014).
Dalam rapat kerja Apdesi ini, SBY meminta kinerja para pemimpin desa dapat semakin ditingkatkan untuk melayani masyarakat. Dia berpesan agar para pemimpin terdepan ini dapat bekerja secara nyata dan tidak banyak berjanji, namun harus memberikan bukti.
"Jangan banyak memberi janji tapi buktikan dengan aksi nyata. Sebagai pemimpin jangan pernah beri janji," tutur dia.
Menurut SBY, kepala desa bukanlah pemimpin terendah di negeri ini, sebagaimana disebut oleh Ketua Dewan Pusat Apdesi Suhardi dalam pidato sambutan. Kepala desa merupakan pemimpin terdepan di masyarakat.
"Saya klarifikasi bahwa kepala desa bukan pemimpin terendah tetapi pemimpin terdepan negeri ini. Tidak berbeda dengan Presiden, Gubernur, dan Bupati. Jadi sama posisinya," ujar SBY.
Sementata itu, Kepala Desa Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Rusdiyono mengaku senang jika foto bersama dengan SBY di Istana Negara benar-benar terjadi. Dia mendukung foto bersama dilakukan setelah 9 April.
"Senang sekali. Karena kita juga sudah menunggu momen ini ya sebagai kenang-kenangan saja," kata Rusdiyono.
Rakernas Apdesi II di JEC Jogkakarta ini juga dihadiri Menkokesra Agung Laksono, Mendikbud M Nuh, Menpora Roy Suryo, Mendagri Gamawan Fauzi, Gubernur DIY Sultan HB X.
Kegiatan ini juga memberikan penghargaan kepada 9 kabupaten yang mendukung program desa. 9 kabupaten tersebut adalah Kaltim, Ciancur, Bantul, Semarang, Aceh, Kendal, Grobogan, Blora, dan Gunungkidul. (TeamPD/Gs)