Malang, Jawa Timur - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas, menegaskan keberhasilan pembangunan selama kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah dirasakan rakyat Indonesia bahkan sampai ke seluruh desa.
“Masyarakat desa sangat merasakan pertumbuhan ekonomi sebagai imbas akselerasi pembangunan infrastruktur desa yang gencar diimplementasikan pemerintah,” kata Ibas disela-sela Kampanye Akbar Partai Demokrat di Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/3/2014).
Untuk itu, Ibas meminta seluruh kader, simpatisan dan masyarakat untuk tidak mempercayai opini yang dikembangkan oleh sejumlah pihak yang mengatakan, bahwa keberhasilan pembangunan semasa pemerintahan Presiden SBY (yang juga Ketua Umum Partai Demokrat) hanya dinikmati orang-orang kaya.
Ibas mengatakan, saat ini masyarakat desa sudah menikmati program pemberdayaan ekonomi yang dicanangkan pemerintah.
“Program PNPM Mandiri misalnya, berhasil menciptakan pembangunan infrastruktur di desa, program PPIP, dan yang terkini, ada UU Desa yang nantinya akan mempercepat pembangunan di pelosok desa,” ujarnya.
Dikatakan, keberhasilan pemerataan pembangunan juga bisa dilihat dari akses pendidikan yang bisa dinikmati seluruh masyarakat desa. Pemerintah telah mencangkan program bidik misi.
“Mahasiswa yang ikut program ini tidak hanya bebas kuliah tapi dapat insentif 600 ribu per bulan,” katanya.
Pelaksanaan program dan kinerja pemerintah yang prorakyat akan mematahkan fitnah dan serangan politik kepada SBY maupun kepada Partai Demokrat.
“Rakyat akan melihat dan mensyukuri bahwa berbagai haknya yang selama ini terabaikan bisa dipenuhi Pemerintahan Pak SBY. Berbagai program kerakyatan telah berhasil dijalankan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia,” ujar suami Siti Rubi Aliya ini.
Menurut dia, meski banyak pihak yang semula protes dengan berbagai kebijakan pemerintah, tapi pada akhirnya mereka merasakan sendiri manfaatnya. Ibas meyakini, bahwa berbagai serangan politik terhadap SBY yang semakin kencang di tahun politik 2014 ini tidak akan direspons masyarakat. Karena masyarakat tentunya akan bisa melihat sendiri bahwa program yang dijalankan pemerintah telah benar dan dirasakan manfaatnya.
Ibas kemudian memberi lagi contoh berbagai program pemerintah yang berhasil dan tidak pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Di bidang pendidikan, ada bantuan operasional baik untuk sekolah umum maupun pesantren dan sekolah agama. Guru, dosen sampai profesor sekarang mendapatkan penghargaan dengan pendapatan yang lebih layak.
Tunjangan profesor, kata Ibas, baru pada pemerintahan saat ini diberikan. Mahasiswa miskin yang berprestasi mendapatkan bantuan uang kuliah dan uang bulanan sebesar Rp 600 ribu.
“Di bidang kesehatan, ada Jamkesmas yang dikenalkan pemerintahan Pak SBY dan sejak 1 Januari 2014 lalu menjadi Jaminan Kesehatan Nasional,” jelas Ibas.
Dengan program ini, orang miskin akan bisa berobat gratis secara nasional.
“Jika dulu ada yang mengatakan orang miskin tidak boleh sakit, maka kini orang harus mengatakan bahwa orang miskin yang sakit tidak boleh bayar,” Ibas menegaskan. (TeamPD/Gs)