Sabtu, 22 Maret 2014

Kader PD Dan SBY Harus Saling Melengkapi


Malang, Jawa Timur - “Rumah Kita” menjadi istilah perumpamaan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) tentang Partai Demokrat saat menjadi Juru Kampanye Nasional diatas panggung selalu menyampaikan bahwa Partai Demokrat adalah “Rumah Kita”, agar semua merasakan aman, maju, sejahtera, bisa saling mengisi dan melengkapi rumah tersebut ( Partai Demokrat ). Sabtu, (22/03)

Dalam kampanye terbuka ini SBY didampingi istrinya  Ani Yudhoyono, Sekjen Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono, Gubernur Jatim Soekarwo, dan sejumlah Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat.
SBY menegaskan, Demokrat sudah memberikan bukti dan teruji untuk perhatian kepada rakyat. Contohnya, gaji PNS, guru, TNI/Polri terus naik, tak hanya itu buruh dan petani juga mendapatkan perhatian. "Makanya jangan dirusak yang sudah 10 tahun berjalan. Karena semua yang sudah terbukti," ujar SBY disambut riuh simpatisan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/03)  sore.

SBY  mengatakan, Indonesia dalam 5 tahun lagi harus lebih baik lagi. "Kita ingin indonesia 5 tahun lagi akan maju makin sejahtera, dengan pemimpin yang didukung Partai Demokrat," ujar SBY.

“Rumah Kita adalah Demokrat”, SBY kemudian mengajak ribuan pendukung Demokrat yang memadati stadion itu untuk menyanyikan bersama lagu grup band legendaries Godbless “Rumah Kita” tersebut. Kampanye ini dimeriahkan pula oleh grup musik Wali dan Ikke Nurjanah, Rio Febrian untuk menghibur para simpatisan. (TeamPD/Gs)

SBY Beri Apresiasi Patih Gadjah Mada


Pasuruan, Jawa Timur - Suasana Taman Candra Wilwatikta, di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (22/3/2014) malam heboh.
Lebih dari 15 ribu orang tampak tumplek blek dan memadati tempat pertunjukan seni di alam terbuka tersebut, untuk menyaksikan acara grand final Raka Raki Jatim 2014. Sekitar pukul 20.00, pembawa acara menyampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono memasuki lokasi acara.
Tanpa dikomando, masyarakat dan undangan berdiri untuk melihat kedatangan SBY. Sejurus kemudian, Presiden SBY dan Ibu Negara yang didampingi Gubernur Jatim Soekarwo dan Nina Soekarwo memasuki arena pertunjukan.
"Pak SBY .. Pak SBY," teriak sejumlah orang, memanggil nama orang nomor satu di Republik ini.
Karena mendapat sambutan yang luar biasa, ketika berjalan sekitar 100 meter menuju tempat duduk VVIP, SBY dan Ani Yudhoyono tampat menyalami para warga. Hal yang sama juga dilakukan Presiden SBY, usai acara berakhir.
Meski datang di acara malam grand final Raka Raki Jatim 2014, Presiden SBY yang disambut dengan Sendratari Sumpah Palapa dan Bedhoyo Mojo Kirono tidak berbicara diatas panggung. Hanya Gubernur Soekarwo saja, yang menyampaikan pidato singkat, sebagai bentuk sambutan selamat datang.
Sekitar pukul 21.00, sesaat sebelum meninggalkan lokasi acara, Presiden SBY naik ke panggung Teater Taman Candra Wilwatikta, untuk memberikan bunga terhadap pemeran Patih Gadjah Mada, sebagai bentuk apresiasi, atas karya seni sendratari warisan leluhur yang telah dibawakan. (TeamPD/Gs)

Edhie Baskoro Yudhoyono ( Ibas ): Masyarakat Desa Merasakan Keberhasilan Pembangunan


Malang, Jawa Timur - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas, menegaskan keberhasilan pembangunan selama kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah dirasakan rakyat Indonesia bahkan sampai ke seluruh desa.
“Masyarakat desa sangat merasakan pertumbuhan ekonomi sebagai imbas akselerasi pembangunan infrastruktur desa yang gencar diimplementasikan pemerintah,” kata Ibas disela-sela Kampanye Akbar Partai Demokrat di Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/3/2014).
Untuk itu, Ibas meminta seluruh kader, simpatisan dan masyarakat untuk tidak mempercayai opini yang dikembangkan oleh sejumlah pihak yang mengatakan, bahwa keberhasilan pembangunan semasa pemerintahan Presiden SBY (yang juga Ketua Umum Partai Demokrat) hanya dinikmati orang-orang kaya.
Ibas mengatakan, saat ini masyarakat desa sudah menikmati program pemberdayaan ekonomi yang dicanangkan pemerintah.
“Program PNPM Mandiri misalnya, berhasil menciptakan pembangunan infrastruktur di desa, program PPIP, dan yang terkini, ada UU Desa yang nantinya akan mempercepat pembangunan di pelosok desa,” ujarnya.
Dikatakan, keberhasilan pemerataan pembangunan juga bisa dilihat dari akses pendidikan yang bisa dinikmati seluruh masyarakat desa. Pemerintah telah mencangkan program bidik misi.
“Mahasiswa yang ikut program ini tidak hanya bebas kuliah tapi dapat insentif 600 ribu per bulan,” katanya.
Pelaksanaan program dan kinerja pemerintah yang prorakyat akan mematahkan fitnah dan serangan politik kepada SBY maupun kepada Partai Demokrat.
“Rakyat akan melihat dan mensyukuri bahwa berbagai haknya yang selama ini terabaikan bisa dipenuhi Pemerintahan Pak SBY. Berbagai program kerakyatan telah berhasil dijalankan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia,” ujar suami Siti Rubi Aliya ini.
Menurut dia, meski banyak pihak yang semula protes dengan berbagai kebijakan pemerintah, tapi pada akhirnya mereka merasakan sendiri manfaatnya. Ibas meyakini,   bahwa berbagai serangan politik terhadap SBY yang semakin kencang di tahun politik 2014 ini tidak akan direspons masyarakat. Karena masyarakat tentunya akan bisa melihat sendiri bahwa program yang dijalankan pemerintah telah benar dan dirasakan manfaatnya.
Ibas kemudian memberi lagi contoh berbagai program pemerintah yang berhasil dan tidak pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Di bidang pendidikan, ada bantuan operasional baik untuk sekolah umum maupun pesantren dan sekolah agama. Guru, dosen sampai profesor sekarang mendapatkan penghargaan dengan pendapatan yang lebih layak.
Tunjangan profesor, kata Ibas, baru pada pemerintahan saat ini diberikan. Mahasiswa miskin yang berprestasi mendapatkan bantuan uang kuliah dan uang bulanan sebesar Rp 600 ribu.
“Di bidang kesehatan, ada Jamkesmas yang dikenalkan pemerintahan Pak SBY dan sejak 1 Januari 2014 lalu menjadi Jaminan Kesehatan Nasional,” jelas Ibas.
Dengan program ini, orang miskin akan bisa berobat gratis secara nasional.
“Jika dulu ada yang mengatakan orang miskin tidak boleh sakit, maka kini orang harus mengatakan bahwa orang miskin yang sakit tidak boleh bayar,” Ibas menegaskan. (TeamPD/Gs)

Presiden SBY Hadiri Final Raka-Raki Jatim di Pasuruan


Pasuruan, Jawa Timur - Mengenakan batik bernuansa hijau, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono menghadiri puncak pemilihan Duta Wisata Raka-Raki Jawa Timur 2014 di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jatim. Acara ini bukan sekadar ajang mencari anak muda tampan dan cantik, namun juga duta Jatim yang cerdas dan berbudaya.
Kedatangan SBY dan Ibu Ani di area acara disambut meriah oleh para penonton dan pendukung Raka-Raki dari masing-masing daerah. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan tari selamat datang “Bedoyo Majakirana”.
Setelah itu, para finalis Duta Wisata Raka-Raki se-Jatim memasuki panggung untuk melakukan parade. SBY dan Ibu Ani tampak antusias menyaksikan aksi para finalis dari bangku penonton. Pemilihan duta wisata yang ke-13 ini diikuti oleh 37 pasangan perwakilan dari kabupaten di Jatim.
Gubernur Jatim Soekarwo dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden SBY dan Ibu Ani. “Kami laporkan kegiatan sekarang ini adalah Grand Final Pemilihan Duta Wisata Raka-Raki Jawa Timur yang akan membawa suara dan informasi kepada seluruh dunia bagaimana keindahan Jawa Timur. Ini pekerjaan berat, tetapi kita yakin semua di belakang kita ini generasi cerdas dan akhlaknya baik,” Soekarwo menjelaskan.
SBY dan Ibu Ani juga ikut menyaksikan persembahan sendratari “Sumpah Palapa” yang dibawakan oleh mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta. Pertunjukan diakhiri dengan pertunjukan kembang api yang mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton.
Sebelum meninggalkan tempat acara, Presiden dan Ibu Negara memberikan karangan bunga kepada pemain utama sendratari kemudian berfoto bersama para pemain. SBY dan Ibu Ani kemudian bermobil ke Surabaya untuk menginap, sebelum besok melanjutkan kunjungan ke Bali.
Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Mendikbud Mohammad Nuh turut hadir dalam acara ini. (TeamPD/Gs)

DPD-Partai Demokrat DKI Bertekad Menangkan Pemilu 2014


Jakarta - DPD Partai Demokrat DKI Jakarta bertekad memenangkan Pemilu Legislatif di wilayahnya, pada 9 April 2014 mendatang.
“Seluruh jajaran Parta Demokrat DKI bertekad sebagai juara di ibu kota dalam Pemilu Legislatif pada 9 April 2014 mendatang,” kata Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta H Nachrowi Ramli dalam kampanye perdana PD di GOR Cempaka Putih Jakarta Pusat, Sabtu (22/3).
Nachrowi dalam pidatonya mengatakan, saat ini sejumlah relawan dan elemen masyarakat turut bergabung guna memenangkan Partai Demokrat di wilayah Jakarta, antara lain ada Forkabi dan Pemuda Pancasila (PP).
“Mudah-mudahan, di DKI Jakarta, Partai Demokrat tetap menjadi juara. Partai Demokrat bisa ajak Forkabi, Pemuda Pancasila, semuanya kumpul di Partai Demokrat,” katanya dalam sambutannya pada kampanye PD yang dihadiri ribuan simpatisan dan keder PD se-Jakarta.
Caleg DPR RI Partai Demokrat Dapil Jakarta yang juga pengurus DPP Partai Demokrat, Kastorius Sinaga mengatakan, kali ini kehadiran Demokrat di tengah-tengah masyarakat tidak lagi mengumbar janji, tapi memberikan bukti.
Menurut Kastorius, setidaknya ada empat bukti keberhasilan pemerintahan selama 10 tahun dipimpin pendiri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni pertumbuhan ekonomi  yang terus melaju, pengurangan jumlah penduduk miskin yang tinggal sekitar 9 persen. Indonesia mampu menjadi salah satu negara terkuat di dunia, serta indeks pemberantasan korupsi yang terus membaik.
“Justru, pemerintahan SBY-lah yang sangat tegas memberantas musuh rakyat, yakni korupsi. Di zaman SBY-lah indeks pemberantasan korupsi kita membaik,” katanya.
Kastorius juga membantah persepsi yang berkembang selama ini yang menyatakan Partai Demokrat sebagai partai terkorup. Pasalnya, telah terjadi pemutarbalikan fakta yang sesungguhnya yang beredar di publik selama ini.
Oleh karena itu, dia pun mengajak seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat untuk tetap berupaya bersama-sama memenangkan partai berlambang bintang segitiga merah putih di wilayah ibu kota sehingga berbagai kemajuan yang telah diraih selama ini, termasuk upaya pemberantasan korupsi terus dapat dipertahankan di masa pemerintahan mendatang.
Sementara Wakil Ketua MPR RI yang juga caleg DPR RI Partai Demokrat dari Dapil Jakarta, Hj Melani Meilina Suharly mengatakan hal senada. Selama ini, jelasnya, SBY tidak memberikan janji-janji palsu, tapi memberikan bukti untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Tanah Air.
“Di masa pemerintahan Presiden SBY-lah lahir program BPJS yang bisa dinikmati saudara-saudara sekalian. Ada program BOS di bidang pendidikan, ada PNPM Mandiri. Di era Presiden SBY-lah, Partai Demokrat berani mengatakan tidak pada korupsi. Jadi, kita harus tetap menggelorakan bendera Partai Demokrat. Mudah-mudahan Partai Demokrat tetap jaya,” demikian Melani. (TeamPD/Gs)

Partai Demokrat Langsung Pecat Kader yang TersangkaKorupsi


Jakarta - Pemberantasan korupsi masih menjadi agenda utama Partai Demokrat dalam Pemilu 2014. Ketua DPC Jakarta Pusat Partai Demokrat, Taufiqurrahman, menegaskan selama ini terbukti kader Demokrat yang tersangka kasus korupsi langsung dipecat. Tidak seperti partai lainnya.
“Di Partai Demokrat, begitu tersangka langsung dipecat,” Taufiq menegaskan saat kampanye di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2014).
Ia menyatakan, ketegasan seperti itu tidak ada  di partai politik lainnya.
“Kasih tahu seluruh kader, kita berada di garda terdepan memberantas korupsi,” Taufiq melanjutkan.
Taufiq menambahkan, parpol lain yang selama ini mengaku partai paling jujur, justru menempati urutan satu sampai ketujuh di peringkat parpol paling korup.
“Kalau mau jujur, kita berada di urutan kedelapan. Bahkan partai yang selama ini ngaku paling bersih, kena juga,” Taufiq mengingatkan. (TeamPD/Gs)

Kepemimpinan Partai Demokrat Bawa Indonesia Lebih Maju


Malang, Jawa Timur - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan program-program prorakyat yang dijalankan pemerintahannya selama 10 tahun telah membawa Indonesia lebih maju.
“Selama 10 tahun kepemimpinan Partai Demokrat, sudah membawa Indonesia lebih maju, Demokrat sudah melakukan banyak hal. Dan, banyak yang telah kita perbuat untuk negeri ini,” ujar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas) Partai Demokrat di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (22/3/2014).
Menurut Presiden RI itu, membaiknya negara ini tidak lepas dari program-program pemerintah yang prorakyat. Dukungan penuh dari Partai Demokrat sebagai partai pemenang pemilu dua periode merupakan bukti konkret.
Demokrat telah memberikan bukti, tidak memberi janji-janji. Oleh karena itu, program pemerintah bersama Demokrat harus didukung karena seluruhnya adalah untuk kesejahteraan rakyat.
Beberapa program yang prorakyat di antaranya adalah Jamkesmas, BOS, PNPM, KUR hingga BPJS yang baru diluncurkan awal tahun ini. Program-program ini diwujudkan pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.
“Insya Allah lima tahun ke depan negeri ini akan semakin baik. Kami juga berpesan pada rakyat agar tidak salah memilih partai dan Demokrat sudah memberi bukti, bukan janji,” SBY, yang menggagas dan mendirikan Partai Demokrat, menegaskan.
SBY yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Bhaskoso (Ibas), Pramono Edhie Wibowo, serta para kader utama Partai Demokrat tiba di Stadion Kanjuruhan sekitar pukul 14.55 WIB, dan langsung menyampaikan orasi politiknya di hadapan puluhan ribu massa Partai Demokrat.
Pada orasi kedua setelah hiburan, SBY yang memakai Baret Biru dengan simbol Matahari di bagian kiri baret itu menyapa warga kembali.
“Apa kabar Malang, apa kabar Jawa Timur, apa kabar Arema, Salam Satu Jiwa, Arema,” SBY berseru.
SBY mengaku antusias dengan kondisi dan masyarakat di Malang.
“Saya pernah tinggal di Malang, masyarakat di Malang sangat dinamis dan kami bangga dengan Malang dan Jawa Timur,” ujarnya.
Setelah menyampaikan orasi politiknya, SBY mengajak massa untuk menyanyikan lagu “Rumah Kita” yang dipopulerkan Ahmad Albar bersama grup band-nya God Bless.
“Rumah kecil kita adalah Partai Demokrat dan rumah besar kita adalah Tanah Air Indonesia,” SBY menyampaikan. (TeamPD/Gs)

Presiden SBY: Jangan Panggil Lagi Saudara Kita “China”


Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, keluarnya Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2014 tentang pencabutan Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni 1967, yang pada intinya menghapus istilah China dan kembali ke istilah etnis Tionghoa tentu merupakan kabar gembira bagi saudara-saudara kita etnis keturunan Tionghoa.
Melalui fanpage facebooknya, Presiden mengatakan,  tentu tidak fair jika mereka yang sudah lahir besar, dan bekerja dan mengabdi di bumi pertiwi Indonesia itu masih di-stereotype-kan dengan penyebutan istilah etnis “China atau Cina”.
“Keppres ini menjadi salah satu elemen penting dalam penghapusan diskriminasi tersebut. Jadi sejak saat ini, jangan panggil lagi saudara –saudara kita itu “China”….,” pinta SBY melalui fanpage faceboknya, yang diunggahnya beberapa saat lalu.
Presiden SBY mengemukakan, Keppres Nomor 12 Tahun 2014 yang ditandatanganinya 14 Maret itu merupakan sebuah terobosan penting dalam upaya menciptakan suasana kehidupan yang bebas diskriminasi Ras dan Golongan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2014 tentang pencabutan Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni 1967, Presiden SBY menetapkan dalam semua kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, penggunaan istilah orang dari atau komunitas Tjina/China/Cina diubah menjadi orang dan/atau komunitas Tionghoa, dan untuk penyebutan negara Republik Rakyat China diubah menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
“Keputusan Presiden ini berlaku mulai tanggal ditetapkan,” bunyi Keputusan Presiden yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 Maret 2014 itu.
Dalam fanpage facebooknya, Presiden SBY menjelaskan,  pandangan dan perlakuan diskriminatif terhadap seorang, kelompok, komunitas dan/atau ras tertentu, pada dasarnya melanggar nilai, prinsip perlindungan HAM. Sebab itu pula, hal tersebut bertentangan dengan UUD 1945, Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia, dan Undang-Undang tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Hal-hal di atas menjadi pertimbangan keluarnya Keppres tersebut. (TeamPD/Gs) 

Presiden SBY Kembali Kunjungi Sejumlah Daerah


Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, dan sejumlah menteri kembali melakukan safari kunjungan kerja ke daerah. Kali ini, Sabtu (22/3), ke Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, Lampung, dan Sumatera Utara, hingga Senin (31/3) mendatang.
Menggunakan pesawat khusus kepresidenan Boeing 737-800 milik Garuda Indonesia, SBY meninggalkan Jakarta melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, pukul 10.00 WIB. Tujuan pertama adalah Bandar Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Dari Malang, SBY dan Ibu Ani akan menuju Kabupaten Pasuruan untuk membuka pagelaran sendra tari dan puncak pemilihan Duta Wisata Raka-Riki Jawa Timur yang ke-13. Acara ini akan digelar di Taman Candra Wilwatikta. Kemudian, Presiden dan Ibu Negara akan bermalam di Surabaya.
Minggu (23/4) pagi, SBY dijadwalkan ke Bali untuk menghadiri acara silaturahim dengan keluarga Pahlawan Bali, serta Penobatan Presiden dan Ibu Negara sebagai Semeton Tamu Utama Desa Pekraman, Tampaksiring.
Esoknya, SBY dan Ibu Ani ke Yogyakarta dan seterusnya mengunjungi beberapa kota di Jawa Tengah. Lalu ke Lampung dan Medan.
Terlihat ikut dalam rombongan kali ini, diantaranya, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Mensesneg Sudi Silalahi. (TeamPD/Gs)

“Pak SBY, Selfie Dulu, Dong,” Teriak Pengunjung Mal Ciputra


Bekasi, Jawa Barat - Pengunjung Mal Ciputra di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, mendapat kejutan istimewa. Tak dinyana mereka bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani serta keluarga di situ. Karuan pengunjung berebut bersalaman dan minta foto bersama dengan kamera dari ponsel mereka.
“Pak SBY, selfie dulu dong.” Itulah kalimat yang berulang kali terucap dari para pengunjung mal. Mungkin mereka berpikir kapan lagi bisa minta foto bareng Presiden dan Ibu Negara.
Selfie adalah istilah anak sekarang yang berarti pamer foto diri di media sosial. Kata lain dari mejeng.
Malam itu, SBY dan Ibu Ani memang santai sejenak bersama keluarga, tanpa aturan protokoler, setelah Jumat siang ada acara di Kabupaten Karawang, Jabar. Ada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Anissa Pohan bersama sang putri Aira. Mal Ciputra tak sampai tiga kilometer dari kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas. Jika rumah SBY masuk kawasan Bogor, mal tersebut berada di wilayah administrasi Bekasi.
Sejak makan di sebuah restoran dengan menu ayam, pengunjung mal sudah berkerumun menunggu SBY dan Ibu Ani serta keluarga selesai santap malam. Mereka meneriakkan nama SBY dan Ibu Ani berkali-kali.
Sepanjang berjalan di koridor, SBY dan Ibu Ani dengan sabar melayani permintaan foto bersama. Bahkan ketika SBY dan Ibu Ani memasuki sebuah toko buku untuk menemani sang cucu, Aira, permintaan foto masih membanjir. Mulai dari anak-anak, abg, ibu-ibu, dan bapak-bapak berebut untuk foto bersama Presiden dan keluarga. Beberapa anak kecil terlihat berebut bersalaman dan mencium tangan SBY dan Ibu Ani.
Seorang ibu bernama Merry dan berprofesi sebagai guru TK di Global Mandiri, tak jauh dari Mal Ciputra, merasa tidak percaya bisa berfoto selfie bersama pemimpin negaranya tersebut. Ibu berusia 38 tahun itu sama sekali tidak menyangka Pesiden “ngemal”. Merry semula berniat nonton di bioskop, tapi begitu mengetahui ada Presiden ia langsung buru-buru berebutan foto dengan Presiden SBY.
“Nggak nyangka bisa foto selfie sama Presiden karena kan tidak mudah bisa bertemu Bapak, dan biasanya pengawalannya juga ketat. Apalagi Bapak orangnya ramah nggak seperti pejabat-pejabat lain yang tampilannya sombong,” ujar Merry ketika ditanya perasaannya usai foto bersama Presiden.
Usai makan, pengunjung yang sudah menanti di depan restoran untuk meminta tanda tangan di buku Selalu Ada Pilihan karya Presiden SBY, langsung mendatangi meja Presiden dan Ibu Ani untuk meminta tanda tangan. Kurang lebih 10 buku yang ditandatangani SBY.
“Saya sebenarnya belum baca bukunya. Ini tadi baru beli karena melihat ada Pak SBY, biar sekalian minta tanda tangan dan foto bareng,” ujar Franky Sihombing, 41 tahun, usai mendapatkan tanda tangan.
Aturan protokoler yang menyertai setiap agenda Presiden, sama sekali tidak terlihat. Bahkan Kepala Protokol Istana Ade Pratikno bertindak sebagai fotografer ‘dadakan’ bagi pengunjung yang meminta untuk diambilkan fotonya bersama Presiden yang sedang menggandeng cucu pertamanya, Aira Tunggadewi Yudhoyono, melalui kamera ponsel mereka.
Malam ini, Presiden dan Ibu Negara benar-benar tampil sebagai keluarga Indonesia pada umumnya yang sedang menikmati akhir pekan mereka. Tanpa ada aturan ketat khas kepresidenan. Presiden juga manusia. (TeamPD/Gs) 

Partai Demokrat Percepat Program Pembangunan


Karawang, Jawa Barat - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono menegaskan, Partai Demokrat kini fokus untuk mempercepat program pembangunan yang sudah berjalan karena masyarakat membutuhkan implementasi konkret. Masyarakat tidak lagi membutuhkan sekadar wacana program pembangunan.
“Konsep pembangunan Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dituangkan dalam MP3EI jelas sudah berjalan dan konkret. Kami tidak lagi bermain dalam mewacanakan program pembangunan atau janji-janji untuk rakyat,” Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono, menerangkan di sela Kampanye Akbar Partai Demokrat di Karawang, Jawa Barat, Jumat, (21/3/2014).
“Masyarakat membutuhkan implementasi dan percepatan pembangunan bukan lagi formula pembangunan. Saya kira kepentingan semua pihak agar pembangunan yang sudah berjalan dapat dipercepat dan terealisasi secara merata di seluruh pelosok,” Ibas menambahkan.
Karenanya kepada seluruh Rakyat Indonesia, politisi muda ini meminta agar mengabaikan dan menolak langkah pihak-pihak tertentu yang hendak mengubur fakta pencapaian pemerintah untuk kepentingan Pemilu 2014. Presiden SBY berhasil memajukan ekonomi, menciptakan stabilitas politik dan keamanan sehingga dunia internasional menyoroti Indonesia sebagai negara demokratis yang potensial sebagai tujuan investasi.
Pencapaian pertumbuhan ekonomi di atas enam persen, pembangunan infrastruktur, modernisasi pasar rakyat, bandara, pelabuhan, terminal, jembatan, transportasi massal, jalan umum, pembangkit listrik di sejumlah wilayah menjadi bukti nyata bahwa Indonesia semakin bergerak maju.
Politisi muda ini juga menyoroti kaum buruh yang dinilainya perlu mendapat perhatian semua pihak. Ibas menegaskan garis kebijakan dan perjuangan Partai Demokrat terkait produktifitas kaum buruh harus selaras dengan kesejahteraan buruh dan keluarganya.
“Langkah konkret Partai Demokrat akan terus berjuang pada tataran penyusunan kebijakan bagi para pengambil keputusan baik di eksekutif, legislatif, kalangan pengusaha serta seluruh stakeholder mengakomodir kebutuhan layak kaum buruh,” ia memaparkan.
Di tataran ekonomi global, Ibas membanggakan Indonesia karena menjadi negara satu-satunya di ASEAN yang duduk di G20. Sementara di bidang hukum, Presiden SBY sedikit pun tidak pernah melakukan intervensi kepada lembaga penegak hukum yang ada. Baik itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung maupun Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Keberhasilan pembangunan jauh lebih banyak dibanding kegagalan. Kita hargai secara rasional dan obyektif agar kita tidak mudah jatuh pada penilaian yang bersifat opini dan persepsi semata,” kata suami Siti Rubi Aliya ini.
Meski demikian, Ibas melanjutkan, dengan keberhasilan itu, pemimpin nasional malah menghadapi tantangan dari dalam negeri. Berbagai kelompok mengaburkan informasi pencapaian pemerintah untuk kepentingan politik semata. Hal itu diyakini akan terus dilakukan untuk kepentingan Pemilu 2014 ini.
“Akan banyak distorsi opini atas capaian objektif demi mempengaruhi pilihan politik agar keberhasilan ini terkubur dan terlupakan. Negara kita kini menikmati kemajuan ekonomi dan ke depan kita optimistis semakin maju. Tugas kita bersama untuk semakin memperkecil kesenjangan sosial agar kemakmuran kita bisa nikmati secara merata,” Ibas menegaskan. (TeamPD/Gs)

SBY Bernyanyi: Partai Demokrat… Rumah Kita


Karawang, Jawa Barat - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghibur simpatisan partai dengan menyanyikan lagu “Rumah Kita” dalam kampanye terbuka di Lapangan Desa Telaga Mulya, Karawang, Jawa Barat, Jumat.
Di panggung utama, SBY menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh God Bless tersebut bersama penyanyi Rio Febrian.
“Saya akan bernyanyi dengan Rio Febrian, Ibu Ani, Pak Marzuki Alie,…..,” kata SBY.
Dia lalu mulai menyanyi,”Hanya bilik bambu, tempat tinggal kita tanpa hiasan atau lukisan…”
Pada akhir lagu SBY mengucapkan,”Partai Demokrat nomor tujuh, rumah kita.”
SBY melakukan kampanye bersama Ibu Ani Yudhoyono yang juga merupakan juru kampanya nasional, Ketua Harian DPP-PD Syarief Hasan, Sekjen DPP-PD  Edhie Bhaskoro Yudhoyono didampingi Aliya Baskoro Yudhoyono, para kader PD di kabinet, Direktur Eksekutif DPP-PD  Toto Riyanto, para anggota FPD-DPR-RI, Ketua DPD-PD jabar Iwan Sulandjana, Ketua DPC-PD Kab Karawang, serta para kader utama Partai Demokrat.
Band Wali, Cici Paramida dan pemandu acara Edwin dan Rio Ceper juga memeriahkan kampanye yang dihadiri puluhan ribu pendukung Partai Demokrat. (TeamPD/Gs)

Partai Demokrat Terus Tingkatkan Kesejahteraan Buruh


Karawang, Jawa Barat - Partai Demokrat terus meningkatkan kesejahteraan buruh jika memenangi pemilihan umum tahun ini.
“Partai Demokrat akan terus memperhatikan kesejahteraan kaum buruh, mulai dari gajinya, kesehatannya, dan lain-lain,” kata Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di hadapan puluhan ribu simpatisan dan kader Demokrat saat berkampanye di Lapangan Desa Telaga Mulya, Karawang, Jawa Barat, Jumat.
Dalam kampanye di daerah lumbung padi dan kawasan industri itu, dia mengatakan berbagai program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat seperti subsidi beras untuk masyarakat miskin dan bantuan operasional sekolah akan dipertahankan dan diperbaiki.
Dia juga menegaskan perlunya menjaga produksi pertanian di Karawang dan melanjutkan program-program pembangunan yang sudah berjalan dalam sepuluh tahun terakhir.
Hadir dalam kampanye itu, Ibu Ani Yudhoyono yang juga merupakan juru kampanya nasional, Ketua Harian DPP-PD Syarief Hasan, Sekjen DPP-PD  Edhie Bhaskoro Yudhoyono didampingi Aliya Baskoro Yudhoyono, para kader PD di kabinet, Direktur Eksekutif DPP-PD  Toto Riyanto, para anggota FPD-DPR-RI, Ketua DPD-PD jabar Iwan Sulandjana, Ketua DPC-PD Kab Karawang, serta para kader utama Partai Demokrat.
Karawang masuk dalam Daerah Pemilihan Jawa Barat VII bersama Bekasi dan Purwakarta. Partai Demokrat meraih tiga kursi di daerah pemilihan ini pada Pemilu 2009.
Band Wali, Rio Febrian, Cici Paramida dan pembawa acara Edwin dan Rio Ceper memeriahkan acara kampanye itu. Selama kampanye juga ada aksi terjun payung dari para kader partai. (TeamPD/Gs)

Program Pro-Rakyat Hanya Terwujud Berkat Dukungan Partai Demokrat


Karawang, Jawa Barat - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat, mengatakan, partai yang dipimpinnya berjasa dalam mendukung program-program pemerintah yang pro-rakyat. Program yang disebut SBY, di antaranya, beras miskin dan terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). SBY mengungkapkan, program-program itu tak akan terwujud tanpa dukungan masyarakat dan Partai Demokrat.
“Kalau banyak yang berhasil, Partai Demokrat-lah yang harus banyak kita berterima kasih. Terima kasih Demokrat,” ujar SBY, dalam orasinya saat kampanye Partai Demokrat yang dihadiri puluhan ribu kader dan simpatisan, di Lapangan Telaga Sari, Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/3/2014).
Mengenakan pakaian kemeja warna biru langit dan topi baret ala tentara, dengan semangat, SBY mengatakan, Partai Demokrat sudah siang malam mendukung pemerintahan. Ia lalu berpesan kepada ribuan warga Karawang yang tak bisa masuk ke arena kampanye untuk tak lupa berterima kasih kepada Partai Demokrat.
Berkat dukungan itu, lanjut SBY, kondisi Indonesia saat ini semakin membaik, kebutuhan masyarakat seperti sandang dan pangan sudah tercukupi.
“Apakah kalian ingin program-program pro rakyat yang sudah ada diobrak abrik? Dihilangkan? Apa kalian ingin kondisi yang lebih buruk atau lebih baik dari sekarang?” SBY bertanya kepada massa kampanye.
“Kalau ingin lebih baik lagi dalam 5 tahun mendatang, maka pada 9 April mendatang. Dengan rahmat Allah SWT, cobloslah nomor 7,” lanjutnya.
Adapun, Karawang dipilih sebagai kota keempat diselenggarakannya rapat umum Partai Demokrat sejak kampanye terbuka dilangsungkan pada 16 Maret 2014 lalu. Sebelumnya, Partai Demokrat sudah menggelar rapat umum di Magelang, Bantul, dan Tulungagung. Demokrat menargetkan Karawang sebagai lumbung suara di Jawa Barat. Pada tahun 2009, Demokrat memperoleh tiga kursi di DPR.
Hadir dalam kampanye itu, Ibu Ani Yudhoyono yang juga merupakan juru kampanya nasional, Ketua Harian DPP-PD Syarief Hasan, Sekjen DPP-PD  Edhie Bhaskoro Yudhoyono didampingi Aliya Baskoro Yudhoyono, para kader PD di kabinet, Direktur Eksekutif DPP-PD  Toto Riyanto, para anggota FPD-DPR-RI, Ketua DPD-PD jabar Iwan Sulandjana, Ketua DPC-PD Kab Karawang, serta para kader utama Partai Demokrat. (TeamPD/Gs)

Presiden SBY Ambil Sumpah Dua Hakim Konstitusi Terpilih


Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyaksikan pengambilan sumpah jabatan Prof. Dr. Aswanto SH. M Si, DFM, dan Dr. Wahiduddin Adams SH. MA sebagai Hakim Konstitusi. Pengambilan sumpah ini dilaksanakan di Istana Negara, Jumat (21/3) pukul 10.00 WIB.
Pengangkatan kedua hakim konstitusi ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 19 P Tahun 2014. Setelah pembacaan Keppres, rohaniawan kemudian mengambil sumpah hakim konstitusi.
Wahiduddin dan Aswanto terpilih menjadi hakim konstitusi setelah melakukan uji kepatutan dan kelayakan oleh Komisi Hukum DPR dan tim pakar. Berdasarkan hasil voting yang dilakukan 50 anggota Komisi III DPR, Wahiduddin mendapatkan 46 suara dan Aswanto 23 suara.
Mereka bertugas menggantikan Akil Mochtar yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Haryono yang memasuki pensiun.
Aswanto adalah seorang ahli Hukum Pidana dari Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Ia kerap menjadi narasumber dalam sejumlah kegiatan Mahkamah Konsititusi (MK). Aswanto juga pernah menjadi salah satu anggota Panitia Seleksi Dewan Etik MK. Pernah pula menjabat Ketua Panitia Pengawas Pemilu untuk Sulsel tahun 2004 , Dewan Kehormatan KPU Sulsel tahun 2007, dan Ketua Ombudsman Makassar periode 2008-2010.
Sedangkan Wahiduddin pernah menduduki sejumlah jabatan struktural di Kementerian Hukum dan HAM, dengan jabat terakhir adalah Dirjen Peraturan Perundang-undangan. Semasa menjadi Dirjen, Wahiduddin kerap memberikan keterangan pemerintah mewakili Presiden dalam sidang pengujian undang-Undang di MK.
Hadir dalam pelantikan ini Ketua DPD Irman Gusman, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Jaksa Agung Basrif Arief. (TeamPD/Gs)

Mulai Bulan Depan, Kendaraan 2500 CC ke Atas Kena Pajak 125 Persen


Jakarta - Pemerintah mengubah peraturan terdahulu tentang pajak barang mewah berupa kendaraan bermotor. Melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono yang diunggahnya beberapa saat lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan, pajak barang mewah untuk kendaraan bermotor naik dari 75 persen menjadi 125 persen.
“(Ketentuan, red) ini berlaku (mulai, red) bulan depan,” tulis SBY dalam akun twitternya itu.
Adapun kendaraan bermotor yang terkena kenaikan pajak ini, menurut Presiden SBY, adalah sedan/station wagon 3000 cc untuk motor bakar cetus api, dan 2500cc untuk motor bakar nyala kompresi.
Sebelumnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 disebutkan, Kelompok Barang Kena Pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebesar 75% (tujuh pula lima persen) adalah:
a. kendaraan bermotor untuk pengangkut kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api, berupa: 1. sedan atau station wagon; dan 2. selain sedan atau station wagon dengan sistem 1 (satu) gardan penggerak (4×2) atau dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4×4). Kesemuanya dengan kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 cc;
b. kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel atau semi diesel) berupa: 1. Sedan atau station wagon; 2. Sealin sedan atau station wagon dengan sistem 1 (satu) gardan penggerak (4×2) atau dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4×4), dengan kapasistan isi silinder lebih dari 2.500 cc;
c. kendaraan bermotor beroda 2 (dua) dengan kapasitas isi silinder lebih dari 500 cc; dan
d. trailer, semi trailer dan tipe caravan, untuk perumahan atau kemah.
Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau Barang Kena Pajak yang tergolong mewah sebagaimana dimaksud dikenakan pada waktu penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah oleh pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu impor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah.
Adapun kendaraan bermotor yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah adalah:
a. kendaraan bermotor yang digunakan untuk kendaraan ambulan, kendaraan jenazah, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan tahanan, dan kendaraan angkutan umum;
b. kendaraan bermotor yang digunakan untuk tujuan protokoler kenegaraan; c. Kendaraan bermotor angkutan orang untuk 10 (sepuluh) orang atau lebih termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel dan semi diesel) dengan semua kapasistas isi silinder yang digunakan untuk kendaraan dinas TNI dan POLRI; dan
d. kendaraan bermotor yang digunakan untuk keperluan patroli TNI atau Polri. (TeamPD/Gs)