Selasa, 01 April 2014

Tujuh Berita Baik dari SBY untuk Warga Sumsel

Palembang, Sumatera Selatan - Suara serempak belasan ribu massa yang meneriakkan kata “SBY… SBY… SBY..!” terdengar bergemuruh saat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memasuki arena kampanye terbuka di lapangan Benteng Kuto Besak, di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 1 April 2014. Mendung menggayut dan angin meniupkan kesejukan bagi 15-an ribu peserta kampanye yang terdiri dari simpatisan, anggota, dan kader Partai Demokrat setempat.
“Apa kabar, Palembang?” SBY bertanya
“Baiiiik..!” Belasan ribu warga menyahut.
“Palembang kota penuh kenangan,” ujar SBY sembari menambahkan cucunya (Airlangga Satriadhi Yudhoyono, putra Edhie Baskoro Yudhoyono-Siti Rubi Aliya Baskoro Yudhoyono) juga berdarah Palembang.
Sumsel dan Palembang memang punya kenangan khusus bagi SBY. Saat berpangkat Mayor Jenderal, SBY pernah bertugas sebagai Panglima Kodam Sriwijaya (1996-1997), yang bermarkas di Palembang.
SBY membuka orasi dengan menyerukan, “Mari kita bekerja… bekerja… bekerja..!”
Ia mengingatkan bahwa rakyat tidak suka partai yang dalam kampanyenya kerap menjelek-jelekkan partai lain.
“Saya membawa tujuh kabar baik bagi Palembang dan Sumatera Selatan,” ujar SBY dengan suara mantap.
“Pertama, kereta api batu bara mulai dibangun tahun ini,” kata SBY disambut riuh peserta.
Kedua, kata SBY, Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Mulut Tambang akan segera beroperasi, menambah daya bagi Provinsi Sumatera Selatan.
Yang ketiga, Duplikasi Jembatan Musi 2 akan segera rampung. Ini akan membuat transportasi orang dan barang yang melintasi sungai Musi semakin lancar.
Keempat, IAIN Raden Fatah menjadi Universitas Negeri. Institut Olahraga pertama Indonesia juga dibuka di Palembang.
Kelima, Bandara Sultan Mahmud Baharuddin telah menjadi bandara internasional.
“Saya kemarin meresmikan Bandara Pagar Alam,” kata SBY yang segera disambut massa dengan gembira.
Keenam, kata SBY, berjalannya BPJS Kesehatan yang menanggung layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.
“Terakhir (ketujuh) UU Desa sudah kita sahkan,” SBY menegaskan, “Desa-desa bisa mendapat anggaran sampai Rp1,4 milyar per tahun; per desa, untuk kemandirian dan kesejahteraan desa.”
Masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan menang sangat menantikan kedatangan SBY yang menggagas dan mendirikan Partai Demokrat.  Sebelum kedatangan SBY, bendera, umbul-umbul, baliho, spanduk, serta poster khas Partai Demokrat sudah terpasang di seluruh jalanan Kota Palembang hingga kawasan Lapangan Benteng Kuto Besak. Simpatisan, anggota, dan kader  Partai Demokrat pun tidak henti-hentinya meneriakkan dukungan terhadap SBY dan Partai Demokrat.
“Rumah besar kita adalah Indonesia,” kata SBY, “Rumah kita yang kecil adalah..?”
“Demokraaat..!” belasan ribu hadirin segera menyambut dengan teriakan riuh.
Setelah keriuhan itu, lagu “Rumah Kita” mengalun merdu dari mulut penyanyi Rio Febrian.
“Partai Demokrat rumah kita…” koor serempak hadirin bergema di ujung lagu.
Setelah alunan lagu “Rumah Kita”,  SBY menyampaikan, warga Indonesia di mana saja bisa memanfaatkan program-program pro-rakyat yang diusung Pemerintahannya selaku Presiden RI. Program-program tersebut antara lain KUR, PNPM, BOS, PKH, Beasiswa Prestasi, dan program-program lainnya.
Dalam masa Pemerintahan Presiden SBY, kebijakan seperti BPJS dan UU Desa berhasil disahkan.
“Sepuluh tahun ini, yang saya pimpin telah banyak memberi bukti, maka dengan kerja keras kita berbuat lebih banyak lagi,” SBY menegaskan.
SBY juga mengingatkan para kader, anggota, dan simpatisan Partai Demokrat agar dalam berkampanye tidak menyerang partai lain.  Partai Demokrat tidak pernah memandang partai lain sebagai musuh. SBY pun mengajak masyarakat Palembang serta Indonesia bersatu memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Setelahnya, sembari diiringi lagu “Tendangan Dari Langit” SBY, Ibu Ani Yudhoyono, dan rombongan melempar tujuh bola sepak yang telah ditandatangani SBY.
“Nanti tanggal 9 April, coblos apa?” SBY bertanya.
“Nomor tujuuuh,” hadirin menyahut serempak.
SBY kemudian melakukan simulasi pencoblosan kertas suara pada lambang dan nomor Partai Demokrat yaitu nomor 7 (Tujuh).
Simpatisan dan warga Palembang juga mendapatkan hiburan dari  artis ternama asal Jakarta  yaitu Wali Band, D’Massiv, Rio Febrian, Ikke Nurjanah dan MC beken Edwin serta Jodi.

Usai berorasi, tibalah acara yang ditunggu hadirin di semua tempat kampanye. SBY turun panggung untuk bersalaman, berfoto bersama, menandatangani kaus maupun topi hadirin. (TeamPD/Gs) 

Pemerintah Samakan Persepsi Dana Hibah dan Bansos dengan KPK

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan BPKP untuk berkoordinasi dengan KPK dalam menyamakan persepsi dana hibah dan bantuan sosial. Hal ini disampaikan Mendagri Gamawan Fauzi dan Menkeu Chatib Basri dalam keterangan pers usai Sidang Paripurna Kabinet di Kantor Presiden, Selasa (1/4) pagi.
Berkaitan dengan surat yang dikirimkan KPK kepada Presiden SBY beberapa saat lalu, menurut Chatib, pemerintah merespons baik atas usulan KPK dan meminta Kemenkeu, Kemendagri, dan BPKP untuk berkoordinasi di KPK. Dalam surat KPK sendiri terdapat dua usulan. Pertama, saran-saran agar bantuan sosial dipusatkan kepada Kementerian Sosial. Kedua, perlunya kehati-hatian dalam penggunaan dana yang berkaitan dengan diskresi (pengambilan keputusan sendiri).
“Bapak Presiden sudah meminta kepada kami, dan Menteri Keuangan, serta BPKP untuk berkoordinasi dengan KPK dalam waktu dekat ini. Untuk menyamakan persepsi tentang dana hibah dan bantuan sosial mana yang bersifat perlindungan sosial yang sudah terprogram di daerah, dan mana yang belum terprogram yang bisa dicairkan sewaktu-waktu. Nah, yang belum terprogram ini sebenarnya sesuatu yang rawan,” ujar Mendagri.
Kepala Negara menginstruksikan kepada kementerian dan lembaga agar berhati-hati dan memedomani peraturan dalam pencairan dana non-program atau yang belum direncanakan ini, lanjut Gamawan. Presiden juga meminta instansi pengawasan pusat maupun daerah untuk melakukan pengawasan ketat dalam pencairan dana bansos.
Gamawan, juga menyampaikan bahwa pemerintah menyambut baik dan memberikan apresiasi tinggi atas surat dari KPK, baik yang yang ditujukan kepada Presiden SBY maupun kepala daerah di seluruh Indonesia, karena prisip dari surat tersebut adalah mencegah disalah-gunakannya dana hibah dan bantuan sosial, baik pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif.
Menyangkut APBD, dana hibah dan bansos sebenarnya telah diatur dalam Peraturan Mendagri, Permendagri 32 tahun 2011 dan Permendagri 39 tahun 2012.
“Di situ diatur dengan sangat ketat bagaimana bansos dan hibah dapat dicairkan. Permendagri dirumuskan bersama-sama dengan KPK karena itu KPK dalam suratnya kepada para gubernur, bupati, walikota, antara lain meminta agar mentaati semua aturan-aturan yang termuat dalam Pemendagri 32 dan 39 tersebut, dan tidak disimpangi aturan-aturan tersebut,” Gamawan menyampaikan.
Kemendagri, juga mengirimkan surat kepada para kepala daerah untuk mengingatkan agar berhati-hati dalam pencairan dana hibah dan bansos sehingga tidak berakibat terjerat kasus-kasus hukum.

Sementara Chatib Basri menambahkan, tim dari Kemendagri, Kemenkeu, BPKP akan mulai menjelaskan, memilah mana yang perlu dilakukan pemberian perhatian khusus, langkah tertentu. “Karena kami dari pemerintah sebetulnya melihat masukan KPK sangat baik dan perlu ditindaklanjuti untuk pencegahan terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan berkaitan dana bantuan sosial,” Chatib menyampaikan. (TeamPD/Gs)

Usai Sidang Kabinet, Presiden SBY ke Palembang

Jakarta - Seusai menggelar rapat kabinet membahas anggaran bantuan sosial (bansos) dan pemilu, Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono kembali melakukan kunjungan ke daerah. Kali ini ke Palembang. SBY bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/4) pukul 11.00 WIB.
Kemarin (31/3) sore, Presiden SBY baru tiba dari rangkaian kunjungan sepekan ke Lampung, Medan, Semarang, dan Bandung. Dalam lawatan di Medan, Presiden meresmikan Bandara Internasional Kualanamu dan sejumlah bandara lainnya di Tanah Air. Sedangkan di Semarang, SBY menerima audiensi keluarga TKI yang sedang menghadapi vonis mati di Arab Saudi. Dalam kesempatan bertemu keluarga TKI tersebut, Presiden SBY memastikan bahwa negara terus mengupayakan segala cara agar TKI tersebut terbebas dari hukuman mati.

Presiden direncanakan bermalam sehari di Palembang. Namun apabila cuaca sore nanti mendukung, ada kemungkinan Presiden beserta rombongan akan kembali ke Jakarta. Terlihat ikut dalam kunjungan ke Palembang kali ini Mensesneg Sudi Silalahi. (TeamPD/Gs)

Kader di Tangsel Doakan SBY dan Partai Demokrat

Serpong, Tangerang Selatan - Sekitar 500 simpatisan Partai Demokrat di Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di masa kampanye memilih kegiatan doa bersama agar kepemimpinan  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, berjalan baik hingga masa jabatannya berakhir. Mereka pun mendokan agar Partai Demokrat memenangkan Pemilu 2014. Selain itu para kader bersilaturahmi dengan warga dan mnenyelenggarakan pengobatan gratis di dua wilayah dan kerja bakti di lingkungan warga.
Tampak hadir dalam doa bersama Anggota FPD-DPR RI Ferrari Romawi serta Anggota DPRD Banten Media Warman. Dalam sambutannya Ferrari Roemawi mengaku terkejut saat simpatisan secara spontan mengjak jamaah mendoakan SBY.
“Ini sebuah penghargaan besar untuk kami selaku kader Partai Demokrat melihat masyarakat yang begitu antusias mendoakan Pak SBY dan Partai Demokrat agar tetap jaya,” kata anggota DPR RI Komisi V ini di Serpong, Tangsel, Minggu (30/3).
Karena itu, Korwil Banten III ini merasa yakin kalau Partai Demokrat masih dicintai rakyat.
“Ini sebuah pembuktian bahwa rakyat masih mengharapkan kader Partai Demokrat memimpin rakyat,” Ferrari menegaskan.
Caleg Partai Demokrat Dapil Tangerang Selatan 1 Wawan Setiawan kepada wartawan di Serpong juga menegaskan, kampanye Partai Demokrat di Kota Tangerang Selatan lebih memilih doa bersama dan kegiatan sosial.
“Insya Allah pada tanggal 5 April, Partai Demokrat baru mengerahkan massa untuk kampanye terakhir. Sekarang kita lebih memilih pendekatan kepada rakyat, dan menjelaskan bagaimana upaya pemerintahan pimpinan Pak SBYterhadap rakyat, “kata Wawan yang juga Wakil Ketua II DPC Kota Tangerang Selatan.

Warga juga mendoakan agar SBY dan Partai Demokrat tetap memperjuangkan rakyat seperti yang dilakukan selama ini. (TeamPD/Gs)

Presiden SBY Setuju KPK dan Pastikan Bansos Tidak Untuk Kampanye

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima surat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menanyakan soal anggaran bantuan sosial (bansos) pemerintah pusat dan daerah. Presiden setuju dan memastikan bahwa dana bansos tidak boleh digunakan untuk kampanye.
“Saya pikir apa yang disampaikan KPK beserta rekomendasinya benar. Saya setuju dan mendukungnya,” kata Presiden SBY saat menggelar rapat kabinet di Kantor Presiden, Selasa (1/4) pukul 08.00 WIB. Rapat yang juga dihadiri Wapres Boediono ini membahas kegiatan kampanye. Presiden menyampaikan tiga isu aktual terkait pemilu, yakni pendanaan, kecurigaan mengenai kecurangan pemilu, dan keamanan serta ketertiban pemilu.
Pemerintah akan merespon rekomendasi dari KPK itu sekaligus –karena ini musim kampanye, baik pemilu legislatif maupun pemilihan Presiden– untuk memastikan bahwa penggunaan dana kampanye itu tertib, tidak ada penyimpangan dan kesalahan.
“Saya akan keluarkan kebijakan dan arahan lebih lanjut yang berlaku bagi seluruh jajaran pemerintah dan menyangkut keuangan bagi pejabat negara, hingga tingkat bupati dan walikota,” Presiden SBY menambahkan.
Dalam pengantar rapatnya ini, Presiden juga kembali menegaskan soal isu telah menggunakan dana yang tidak dibenarkan untuk kegiatan kampanye. Itu tidak benar. “Saya sebagai pejabat negara tunduk kepada aturan yang berlaku, itu juga saya laksanakan pada tahun 2009,” SBY menegaskan.
Presiden sudah berbicara langsung dengan pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit pengunaan dana kampanyanya. “Saya sudah berbicara langsung dengan pimpinan BPK dan saya minta sungguh dilakukan audit itu supaya masyarakat mengetahui tidak ada penyimpangan apapun dalam penggunaan anggaran negara,” SBY menjelaskan.
Kemudian, SBY meminta melalui Mendagri, audit tersebut juga dilakukan kepada para pejabat negara hingga tingkat bupati dan walikota. “Pastikan semua mendapatkan audit, menteri, gubernur, bupati, walikota, termasuk pejabat negara lain. Saya ingin transparansi dan akuntabilitas kita junjung tinggi,” ujar Presiden.
Selama rangkaian kampanye pemilu 2014 ini, lanjut SBY, ia tidak menggunakan fasilitas yang biasanya digunakan sebagai Presiden, seperti terminal di bandara dan instansi TNI dan Polri. Hal ini untuk menghindarkan dugaan miring dan konflik kepentingan.
Presiden juga meminta Mendagri dan Menteri Keuangan untuk memberikan penjelasan mengenai kebijakan dan regulasi penggunaan dana kampanye, utamanya ketika para pejabat negara melakukan kampanye pemilu.
Besok, rencananya Presiden akan menggelar rapat terbatas berkaitan dengan implementasi pembangunan infrastruktur atau proyek-proyek pembangunan. Termasuk diantaranya implementasi pembangunan Bandar Udara Internasional di Semarang serta kekurangan listrik di Sumatera Utara.
Hadir dalam sidang kali ini para menteri jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II, diantaranya, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Mendagri Gamawan Fauzi, Menlu Marty Natalegawa, dan Menkeu Chatib Basri. (TeamPD/Gs)

Ajak Masyarakat Awasi, Presiden SBY Minta Yang Kalah Pemilu Tidak Ngamuk

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengemukakan, saat ini muncul suara “awas, Pemilu curang”. Ia mempertanyakan, siapa yang melakukan kecurangan karena Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) saat ini bersifat mandiri dan Independen.
“Pemilu dilaksanakan melalui sistem yang dilakukan oleh KPU dan Bawaslu serta jajarannya. Silakan jajaran Bawaslu dan masyarakat luas awasi,” kata Presiden SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono, yang diunggahnya Selasa (1/4) pagi.
Saat memimpin sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/4) pagi, Presiden SBY bahkan mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pengawasan dan pencegahan kecurangan pemilu dengan baik.
Presiden menegaskan, tidak ada yang ingin ada kecurangan apapun di negeri tercinta ini. “Mari kita pastikan sistem pengawasan berjalan dengan baik, siapa yang mendapatkan amanah undang-undang pengawasan dan pencegahan kecurangan itu bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Terhadap pernyataan sejumlah pihak yang mengatakan ada intimidasi dan paksaan dari sejumlah pejabat daerah, Presiden SBY meminta Mendagri untuk melakukan komunikasi kepada Bawaslu dan KPU untk memantau jika ada pejabat negara yang melakukan paksaan. “Dengarkan aduan rakyat kalau memang ada pejabat di daerah yang melakukan intimidasi dan paksaan, memanggil coblos partai, misalnya,” tutur SBY.
Adapun terhadap kecurigaan institusi intelijen “bermain”, Presiden SBY mempersilakan jajaran Bawaslu dan masyarakat luas, termasuk media massa ikut mengawasi jangan fitnah.
Presiden SBY juga menginstruksikan kepada Kapolri untuk melindungi jika ada tokoh yang merasa terancam dalam proses Pemilu kali ini. “Jajaran Polri dan aparat keamanan lainnya agar bekerja penuh —sebelum, selama dan setelah pemungutan suara— untuk memastikan Pemilu berjalan tertib dan aman,” pinta SBY.
Presiden SBY mengingatkan, jajaran TNI dan Polri agar menjaga netralitas selama Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun ini.  “Jaga netralitas TNI dan Polri, tidak boleh tergoda kekuasaan. Selama berstatus aktif, TNI dan Polri harus tetap lurus, tidak berpolitik,” tegasnya.
Melalui akun twitternya @SBYudhoyono itu, Presiden SBY mengatakan, Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 lalu telah berlangsung demokratis dan tertib. Karena itu, ia berharap kita akan mengulanginya lagi di Pemilu 2014.
Saat Indonesia bisa menyelenggarakan 3-4 Pemilu dengn Sistem Pilpres Langsung secara damai dan demokratis, lanjut Presiden, itu menunjukkan demokrasi kita makin matang. “Ini berarti transisi dan konsolidasi demokrasi kita berhasil. Berarti pula demokrasi sungguh membawa manfaat nyata bagi rakyat Indonesia,” tutur SBY.
Presiden mengingatkan kepada peserta Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden harus “siap menang, siap kalah”. “Yang menang bertenggang rasa, yang kalah tidak perlu ngamuk,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pengalaman Pilpres 1999 dan sejumlah Pilkada langsung, yang tadinya berjalan damai tiba-tiba menjadi anarkis. Karena itu, Presiden SBY mengajak semua pihak untuk  mencegahnya.

Kepala Negara mengingatkan, Indonesia negara hukum. Ada saluran bagi rakyat yang akan mengadu dan menuntut. “Mari kita gunakan cara demokratis yang diatur Undang Undang,” serunya. (TeamPD/Gs)

“Selamat Berlibur,” Presiden SBY Menyapa Pengunjung Trans Studio Mall

Bandung, Jawa Barat - Menyaksikan pertunjukan musik dan menyapa masyarakat yang tengah berlibur di Trans Studio Mall (TSM) Bandung menjadi salah satu agenda liburan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono beserta keluarga di masa libur nasional Hari Raya Nyepi, Senin (31/3) siang.
Masih berada dalam satu area yang sama dengan tempat menginap, SBY dan Ibu Ani berjalan kaki memasuki area mall tersebut. Presiden SBY nampak ditemani putra pertama Agus Harimurti Yudhoyono, Annisa Pohan, dan Aira, serta putra keduanya Edhie Baskoro Yudhoyono, Aliya Rajasa, dan Airlangga.
Kehadiran keluarga Presiden SBY ini mengagetkan masyarakat Bandung yang juga sedang mengunjungi tempat itu. Masyarakat berebutan mengejar dan ingin berfoto bersama keluarga Presiden SBY. Presiden dan Ibu Negara ramah menyambutnya dengan senyum.
“Selamat hari libur ya, sudah main apa belum,?” Ibu Ani bertanya kepada anak-anak dan remaja yang datang mengerumuni.
Sementara Presiden SBY selalu menyalami pengunjung yang mendekatinya dan menyampaikan salam akrab.
“Sukses semuanya,” Presiden menyapa.
Melihat kerumunan masyarakat yang semakin banyak, dengan pengeras suara Presiden SBY menyapa mereka.
“Apa kabar Bapak Ibu, saudara saudara, anak anakku yang saya sayangi, di sini Pak SBY dan Ibu Ani bersama-sama pagi ini dengan anak dan cucu mengucapkan selamat berlibur kepada saudara-saudara. Semoga acara seperti ini membawa kebaikan,” ujar Presiden SBY.
Kerumunan pengunjung yang masih terkejut melihat kehadiran Presiden di tengah mereka, sangat gembira dapat melihat dan menyapa Presiden SBY.

“Nggak nyangka Presiden orangnya ramah dan hangat, tidak menjaga jarak dengan kami rakyatnya,” ujar Euis (24) yang sangat senang berjabat tangan dengan Presiden SBY. (TeamPD/Gs)

Pakai 7.000 Payung, Kampanye Partai Demokrat Raih Rekor MURI

Jakarta - Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan piagam penghargaan atas penggunaan payung terbanyak se-Indonesia kepada kampanye Partai Demokrat yang digelar di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (30/3/2014).
Wakil Direktur MURI, Osmar Semesta Susilo mengatakan, pengguna payung pada kampanye ini mencapai 7.000 payung.
“Sebelumnya 4.000 payung dipegang Asuransi Prudential, tahunnya lupa,” katanya.
Osmar mengatakan, tim Muri mengadakan penghitungan kepada peserta kampanye dimulai pada pukul 10.00 sampai 14.00 WIB.
“Sudah dihitung oleh tim Muri,” katanya.

Kampanye Partai Demokrat yang diikuti ribuan kader dan simpatisan ini menghadirkan Melani Suharli Leimena yang juga Wakil Ketua MPR. (TeamPD/Gs)

SBY Kabarkan Tujuh Berita Baik untuk Jawa Barat

Bandung, Jawa Barat - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan tujuh kabar di hadapan sedikitnya 51 ribu kader, simpatisan dan warga yang hadir di kampanye terbuka Partai Demokrat di Lapangan Tegalega Kota Bandung, Minggu.
“Sekarang saya ingin menyampaikan tujuh berita baik,” kata SBY yang mengenakan baju serta baret berwarna biru di hadapan massa.
Berita baik pertama, kata SBY, ialah sejak tahun 2013 telah dikucurkan anggaran Rp1 triliun untuk pembangunan jalan di wilayah Jawa Barat bagian selatan.
“Alhamdulillah sejak 2013 dengan anggaran Rp1 triliun telah dibangun untuk jalan bagian Selatan Jabar,” katanya.
Berita baik kedua ialah, pembangunan rel ganda kereta api dari wilayah DKI Jakarta sudah sampai ke wilayah Jawa Barat.
“Rel ganda kereta api Jakarta sudah tembus Jabar sampai Jateng dan Jatim. Naik kereta api makin aman dan cepat. Bahkan kereta api jurusan Bogor-Sukabumi dan Cianjur telah dibuka kembali,” katanya.
Kabar ketiga ialah, lanjut SBY ialah Waduk Jatigede, di Kabupaten Sumedang, dengan biaya Rp4 triliun pada bulan September ini sudah diairi.
“Bulan September sudah diisikan (air, red), dan Insya Allah banjir di Indramayu bisa dicegah,” katanya.
Berita keempat ialah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai dibangun bandara besar bertaraf internasional yakni Bandara Kertajati.
“Berita kelima di Tasikmalaya sudah punya universitas negeri yakni Universitas Siliwangi lalu di Subang ada Politeknik Subang,” ujar SBY.
Ia mengatakan, berita baik keenam ialah warga Indonesia terutama yang belum mampu yakni sekitar 86,4 juta orang sudah bisa mendapatkan jaminan kesehatan.
“Mereka bisa berobat gratis. Saya tahu di sana sini masih ada kekurangan, tapi mari bersama-sama kita perbaiki. Dan berita ketujuh ialah Alhamdulillah desa telah memiliki Undang-undang Desa,” katanya.
SBY juga menyampaikan tekadnya untuk terus membawa perubahan di Jawa Barat.
“Saya ingin Jawa Barat dan Indonesia semakin baik lagi lima tahun ke depan. Jika sepuluh tahun ini pemerintah telah memberikan bukti, maka lima tahun ke depan akan lebih baik lagi. Jangan sampai yang sudah baik diganti-ganti lagi, justru yang sudah bagus ditingkatkan,” SBY menegaskan disambut massa Partai Demokrat.

“Itulah mengapa kita bertemu di sini. Kita ingin lima tahun mendatang Jabar lebih sejahtera. Saudara tahu partai mana yang akan melakukan dan melanjutan itu?” SBY bertanya sembari mengingatkan, agar kader dan simpatisan Partai Demokrat  tidak terpengaruh dengan informasi negatif tentang partai yang digagas dan didirikannya itu. (TeamPD/Gs)

Warga Jawa Barat Terus Cintai SBY dan Partai Demokrat

Bandung - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono optimistis dan gembira karena konstituen warga masyarakat  Jawa Barat terus mencintai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan akan memilih Partai Demokrat pada Pemilihan Umum (Pemilu 2014. Rasa optimis Ibas didasari dengan begitu antusiasnya warga di berbagai kota/kabupaten di Jabar menghadiri kampanye Partai Demokrat. Termasuk Kampanye Akbar Partai Demokrat yang digelar Lapangan Tegalega, Bandung Jawa Barat, Minggu (30/3).
“Alhamdulillah Partai Demokrat disambut sangat hangat dan antusias oleh warga Jabar. Optimistis karena Bandung juga merupakan tanah kelahiran saya dan tempat tinggal saya, tempat saya tumbuh. Jawa Barat selalu ada di hati,” ujar Ibas sembari menyampaikan salam hangatnya kepada massa yang hadir.
Ibas yang juga didampingi istri tercinta, Aliya Baskoro Yudhoyono tak henti-hentinya  menyapa massa Demokrat di sela-sela kampanye. “Kumaha Damang Sadayana? tanya politisi muda ini.
Sedikitnya 51 ribu massa Partai Demokrat  tumpah ruah di Lapangan Tegalega Bandung. Simpatisan dan kader Partai Demokrat dari Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung yang datang ke kampanye semakin antusias saat menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Acara kampanye semakin meriah karena dihibur oleh sejumlah artis antara lain, D’masiv, Wali Band, Cici Paramida, dan Rio Febrian.
Ibas yang datang bersama SBY, Ibu Ani Yudhoyono, serta jajaran pengurus teras DPP, DPD dan DPC Partai Demokrat, kembali membagikan bola sepak berlogo Partai Demokrat yang ditendang ke arah puluhan ribu massa kampanye. Aksi bagi bola sepak ini membuat suasana kampanye semakin semarak.
Menurut politisi muda yang akrab disapa Ibas ini, kecintaan warga Jabar terhadap Partai Demokrat tentunya bukan tanpa alasan. Karena warga Jabar sudah merasakan pemerataan hasil pembangunan selama dipimpin oleh Presiden SBY.
“Jadi rakyat Indonesia, termasuk tentunya warga Jawa Barat menginginkan pembangunan yang sudah baik dan berhasil dilakukan oleh Pak SBY sebaiknya dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Sedangkan pembangunan yang belum selesai, hendaknya terus dilanjutkan,” kata Ibas disela-sela kampanye.

Menurut calon anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VII ini, bukan saja seluruh rakyat Indonesia, akan tetapi dunia internasional juga mengakui, bahwa selama hampir 10 tahun dipimpin oleh Presiden SBY, sudah banyak meraih keberhasilan. Untuk itu, tiada pilihan lain bagi rakyat Indonesia, bahwa hanya dengan mempercayakan kembali pengelolaan negara ini kepada Partai Demokrat, maka pemerintahan selanjutnya bisa melanjutkan dan mengembangkan peran Indonesia di forum internasional lebih baik lagi sebagai bagian dari melindungi dan menjalankan kepentingan nasional. (TeamPD/Gs) 

Caleg DPR-RI dan DPC-PD Jakpus Gelar Pelatihan Saksi Pemilu

Jakarta - Fadjar Sampurno, Caleg Partai Demokrat (PD) untuk DPR-RI Dapil DKI Jakarta II, dan Taufiqurrahman, Caleg PD untuk DPRD DKI  Dapil Jakarta Pusat, beserta DPC Partai Demokrat Jakarta Pusat menyelenggarakan Pelatihan dan Bimbingan Teknis Saksi TPS Pemilihan Legislatif 2014. Narasumber adalah Wakil Ketua 1 DPC-PD Jakpus Nanang Aribowo dan Taufiqurrahman.
Pelatihan yang diberikan kepada para calon saksi ini adalah tugas dan fungsi saksi mulai dari pemungutan suara, penghitungan suara hingga pengisian formulir C 1 yang benar.Acara pelatihan yang dihadiri sedikitnya 450 orang ini diselenggarakan di Kantor Pusat DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya 146 Jakarta Pusat, Minggu siang,30 Maret 2014.
Taufiqurrahman dalam kesempatan itu menjelaskan serta mengingatkan, program-program Pro Rakyat Pemerintahan SBY. Mulai dari Sekolah Gratis dari SD hingga SMP, Beras murah untuk Rakyat Miskin (Raskin), Berobat Gratis untuk warga tidak mampu seluruh Indonesia.

Tidak lupa Taufiqurrahman mengatakan bahwa dirinya sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Demokrat siap menjaga dan mengawal Program-Program Pro Rakyat Pemerintahan SBY agar sampai ke tangan rakyat yang berhak termasuk juga Program Pro-Rakyat khusus Provinsi DKI Jakarta yaitu gratis biaya pemakaman untuk keluarga tidak mampu, pembuatan akte kelahiran gratis untuk keluarga tidak mampu dan lain-lain. (TeamPD/Gs)

Di Mana Pun, Pengurangan Vonis Mati adalah Isu Sangat Sensitif

Semarang,  Jawa Tengah - Pembebasan seseorang dari hukuman mati, bahkan pengurangan hukuman sekalipun, adalah isu yang sangat sensitif. Pemimpin negara mana pun akan berhati-hati melakukannya, begitu juga Indonesia.
“Banyak kepala negara meminta pembebasan dari hukuman mati warga negaranya yang terlibat kejahatan di Indonesia. Tapi saya tidak begitu saja membebaskannya,” kata Presiden SBY dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi dan wartawan senior Semarang, di Hotel Gumaya, Semarang, Jateng, Minggu (30/3) pagi. Pertemuan ini berlangsung setelah Presiden menerima audiensi keluarga empat TKI yang sedang menghadapi vonis mati di Arab Saudi.
Pemimpin negara lain juga akan berhati-hati memenuhi permintaan Indonesia untuk membebaskan WNI yang tersandung kejahatan berat seperti pembunuhan dan narkoba. Apalagi pembunuhan terhadap balita.
“Bayangkan kalau ada orang Arab membunuh anak Indonesia umur 4 tahun, terus saya bebaskan dari hukuman mati dengan memberikan grasi. Saya kira saya tidak bisa bertahan sebagai Presiden,” SBY menjelaskan.
Kasus pembunuhan terhadap anak berusia 4 tahun inilah yang dihadapi TKI Karni binti Medi saat ini. Begitu juga dengan TKI lain yang tengah menghadapi persoalan hukum di negara tempatan, mereka divonis melakukan tindakan kriminal.
“Jadi keliru ini, (kalau disebutkan) orang baik-baik dizalimi, SBY diam saja, pemerintah diam saja. Mereka melakukan tindak kriminal, dibuktikan dalam pengadilan dan mereka sudah mengaku,” Presiden menjelaskan.
Namun, tetap Presiden secara moral wajib mengusahakan pembebasan dari hukuman mati. “Diminta atau tidak diminta keluarga, ditekan atau tidak oleh sebagian publik kita, saya harus melakukannya karena itu tanggung jawab moral saya,” SBY menegaskan.
Presiden kemudian menceritakan sejumlah kasus yang dialami WNI di Tiongkok. Cukup banyak WNI yang dapat dibebaskan dengan pesan dari pemerintah Tiongkok agar Indonesia diam. Tidak gaduh dan meyebabkan kemarahan dari masyarakat Tiongkok.
“Oleh karena itu saya tidak bisa ngomong ini di luar, nanti kok SBY tidak membela warganya. Habis-habisan saya laksanakan, tapi saya hemat bicara supaya tidak melukai masyarakat, rakyat, dan pemerintah negara yang ingin melakukan pembebasan dari hukuman mati maupun pengampunan lainnya,” ujar Presiden SBY.
Hadir dalam pertemuan ini Pemred Wawasan Agus Toto Widyatmoko, Pemred Radar Semarang Iskandar, Pemred Jateng Post Wibowo Prasetyo, Redaktur KR Semarang Budiono, Redaktur Tribun Jateng Iswidodo. (TeamPD/Gs)

Tanpa Banyak Bicara, Presiden SBY Terus Upayakan Keringanan Hukuman TKI

Semarang, Jawa Tengah - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanpa diminta atau ditekan siapa pun selalu mengupayakan ampunan atau keringanan warga negara Indonesia (WNI) yang menghadapi masalah hukum di negara tempatan. Itu dilakukan tanpa banyak bicara karena tidak ingin menimbulkan kegaduhan di negara bersangkutan.
Demikian disampaikan Presiden SBY dalam pertemuan dengan keluarga dari empat TKI yang sedang menghadapi masalah hukum di Arab Saudi. Pertemuan berlangsung di Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (30/3) pagi.
“Mereka (pemerintah dimana WNI mengalami kasus) tidak ingin rakyatnya gundah, marah, atau memprotes (permintaan pengampunan dari Indonesia). Sama seperti negara lain yang meminta pembebasan warga negaranya yang dihukum mati di Indonesia, rakyat kita juga akan marah,” kata Presiden SBY.
Hadir dalam pertemuan ini delapan orang anggota keluarga empat TKI yang tengah menghadapi persoalan hukum, terutama pidana mati, dari pengadilan Arab Saudi. Keempat TKI tersebut adalah Satinah, Tuti Tursilawati, Karni binti Medi, dan Siti Zaenab.
Kepada mereka, Presiden SBY menyampaikan turut prihatin dan menegaskan pemerintah terus berupaya tanpa henti memohonkan pengampunan dan permaafan kepada pihak keluarga korban tindak pidana yang dilakukan TKI. Presiden sudah sering menulis surat kepada Raja Arab Saudi Abdullah untuk meminta pembebasan TKI, termasuk dalam kasus yang dihadapi Satinah. Begitu juga dengan pemimpin negara Tiongkok atau Malaysia dimana TKI bermasalah.
“Saya tidak hanya menulis surat, tetapi juga berbicara langsung melalui telepon atau melakukan pertemuan dengan pemimpin negara yan bersangkutan. Itu yang saya lakukan sebagai Presiden,” SBY menjelaskan kepada keluarga TKI. “Tidak diminta pun oleh keluarga, tidak ditekan pun oleh siapa pun, itu saya lakukan terus-menerus, tidak pernah berhenti,” Presiden menambahkan.
Proses-proses yang dilakukan Presiden tidak mungkin dijelaskan secara terbuka. Hal ini untuk menjaga hubungan dengan pemimpin negara setempat, juga menghindari protes dari masyarakatnya karena umumnya TKI yang dijatuhi vonis mati tersebut dinyatakan terbukti bersalah oleh pengadilan setempat. Dan diakui sendiri oleh TKI.
Jadi, tidak benar Presiden dan pemerintah tinggal diam. Selama ini sudah ada 176 WNI yang dibebaskan dari hukuman mati. Namun, masih ada 246 orang lagi yang harus dimohonkan pengampunan dan pemaafannya. Dari 176 orang itu, rata-rata tersandung kasus pembunuhan dan narkoba.
Presiden SBY kemudian menjelaskan perkembangan proses yang dilakukan pemerintah untuk membebaskan Satinah. Satgas yang dipimpin mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni saat ini sudah berada di Arab Saudi untuk menegosiasikan permohonan pengampunan Satinah.
Di Arab Saudi berlaku hukum Qisas. Terdakwa yang sudah dijatuhi hukuman mati mutlak oleh pengadilan bisa diampuni asal keluarga korban memaafkan. Biasanya pemberian maaf ini disertai permintaan diyat,semacam uang pengganti. Dalam kasus Satinah, keluarga korban minta diyat sebesar Rp 40 miliar – Rp 50 miliar. Perkembangan terakhir, diyat yang dminta turun menjadi sekitar Rp 9 miliar – Rp 10 miliar. Itu yang sedang dinegosiasikan oleh satgas sekarang ini.
Untuk kasus Siti Zaenab yang telah bergulir sejak 1999, sampai sekarang berlum dapat dibebaskan karena menunggu putra korban akil balik untuk dimintai maaf. Siti Zaenab divonis hukuman mati karena membunuh majikannya.
“Sekarang belum memaafkan secara resmi. Oleh karena itu, kita terus bekerja dan tidak menyerah agar Siti Zaenab bisa dimaafkan dan dibebaskan dari hukuman mati,” ujar SBY.
Kemudian dalam kasus Tuti Tursilawati dan Karni, pemerintah juga melakukan upaya serupa.
“Tidak akan menyerah, ini kemanusiaan. Wajib hukumnya bagi saya sebagai pemimpin di negara ini, jika menyangkut WNI –apa pun kesalahannya– saya mohonkan untuk dibebaskan dari hukuman mati,” SBY menegaskan.
Tuti adalah TKI asal Majalengka yang divonis hukuman mati setelah terbukti membunuh majikannya, Suud Mulhaq Al-Qtaibi. Kemudian, Karni (35) adalah TKI asal Brebes yang dituduh membunuh anak majikannya yang berusia 4 tahun.
“Kami akan terus bekerja. Tidak akan pernah putus asa, mudah-mudahan kita diridhai Allah SWT. Tugas tidak mudah tapi akan kami jalankan dengan ikhlas,” kata Presiden.
Dalam kesempatan ini keluarga TKI yang bertemu SBY adalah Medi Tarsim Kartawiyanta, Mohamam Sarifudin, Iti Sarniti binti Suhari, Halima binti Duhri, Darpin Sarji Singa, Ali Warjuki bin Hasan, Paeri Alferi, Nur Afriana Nasruri.

SBY didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, Mendikbud Mohammad Nuh, dan Wakil Menlu Wardana. (TeamPD/Gs)

Pemerintahan SBY Lindungi Hak Politik Kaum Perempuan

Jakarta - Sesuai UU, kaum perempuan memiliki hak untuk berpolitik dan duduk sebagai sebagai wakil rakyat di legislatif. Kaum perempuan perlu duduk di legislatif untuk memperjuangkan kesetaraan gender.
“Apabila kaum perempuan duduk di legislatif, mereka akan memperjuangkan kepentingan perempuan, kepentingan anak-anak, pembangunan kesetaraan gender atau kesetaraan dengan kaum laki-laki di seluruh Indonesia,” Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabinet Indonesia Bersatu II Linda Amalia Sari Gumelar menegaskan dalam sambutan pembukaan acara Aksi Sosial dan Deklarasi Caleg Perempuan dengan tema “Memberi Arti” di Bunderan HI, Jakarta, Minggu, 30 Maret 2014.
Linda menerangkan, Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah melakukan berbagai hal untuk melindungi hak politik  kaum perempuan. Antara lain, mengawal UU No 8 tahun 2012 tentang Pemilu; upaya-upaya penguatan kepada 4500 caleg perempuan; dan membantu partai-partai politik untuk menyiapkan caleg-caleg perempuan.
Linda Amalia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan kerjasama UNDP, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perelindungan Anak dalam menyosialisasikan pentingnya hak politik untuk Caleg Perempuan.

Berbagai kegiatan sosial digelar dalam acara Aksi Sosial dan Deklarasi Caleg Perempuan yaitu donor darah, fun walk dan senam pagi. Acara diikuti oleh hampir seluruh caleg perempuan dari berbagai partai politik termasuk caleg-caleg perempuan Partai Demokrat, jajaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, simpatisan dan kader perempuan partai politik serta masyarakat umum. (TeamPD/Gs)

SBY Sampaikan Tujuh Berita Baik

Semarang, Jawa Tengah - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan keberhasilan pemerintahan yang dipimpinnya saat kampanye di Semarang, Jawa Tengah. Dia menyebutnya sebagai tujuh berita baik.
“Hari ini kita berkumpul, tidak lain tujuannya adalah Indonesia yang kita cintai. Saya ingin sampaikan tujuh berita baik,” ujar SBY di hadapan puluhan ribu simpatisan dan kader Partai Demokrat di lapangan Pekan Raya dan Promosi Pembangunan (PRPP), Semarang, Sabtu (29/3/2014).
Pertama, SBY mengabarkan, sudah puluhan tahun Pemerintah Indonesia merencanakan rel ganda dari Pekalongan sampai Surabaya, namun baru terealisasi pada Pemerintahan SBY.
“Dengan rel ganda, kereta lebih cepat, aman, dan nyaman. Bersyukur tidak?” tanya SBY.
Kabar baik kedua terkait pembangunan jalan tol Semarang-Solo yang kini sudah tersambung sampai Bawean. SBY bercerita, jalur itu sebenarnya sudah selesai dibangun. Tetapi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan masih menunggu peresmian Presiden baru bisa digunakan.
“Saya katakan segera dibuka, tidak perlu peresmian agar saudara-saudara kita bisa merasakan manfaatnya,” ujar SBY.
Kabar baik ketiga yang disampaikan SBY adalah dibangunnya proyek gas bumi mulai dari Kepodang hingga Semarang. Setelah proyek ini selesai, SBY memastikan industri di Jawa Tengah akan meningkat karena akan memenuhi pasokan gas industri.
Selanjutnya, SBY pun menyinggung kabar baik yang keempat terkait pembangunan Bandara Ahmad Yani yang lama terhenti. Menurut SBY, pembangunan bandara itu tersendat karena ada perbedaan pandangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Untuk soal ini, SBY pun mengaku dihubungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meminta Presiden untuk turun tangan menyelesaikan masalah itu.
“Alhamdulillah, kemarin sudah selesai, maka kita bangun dan kita tingkatkan kapasitasnya yang diperlukan,” SBY menjelaskan.
Kabar baik ke lima, sambung SBY, Universitas Tidar di Semarang yang statusnya kini menjadi universitas negeri.
Keenam, terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Saat ini ada 120 juta masyarakat mendapat BPJS Kesehatan sehingga bisa berobat gratis.
“Berita baik terakhir, UU Desa telah disahkan. Desa akan punya kemampuan memimpin. Kini anggarannya sampai Rp 1,4 miliar (per desa; per tahun), perangkat desa juga diberikan kepastian,” SBY menyampaikan.
Dengan tujuh kabar baik itu, SBY pun meminta masyarakat untuk bersyukur.

“Yang tidak pandai bersyukur, akan ada azab Tuhan yang Mahapedih. Kita pilih bangsa yang menyalah-nyalahkan dan tidak pandai bersyukur, baik tidak? Tidak,” SBY mengingatkan. (TeamPD/Gs)