Semarang, Jawa Tengah - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap keberhasilan program pemerintah meningkatkan kualitas hidup masyarakat sebisa mungkin dilanjutkan. Yang mandek segera diperbaiki.
“Ini bukan datang dari langit,” kata Presiden SBY saat menghadiri pemancangan tiang pertama (groundbreaking) pembangunan Infrastruktur Gas Bumi Terintegrasi Jawa Tengah di PT Indonesia Power UBP, Semarang, Jumat (14/3) pagi.
Menurut SBY, kesejahteraan masyarakat dianggap baik jika taraf dan kualitas hidup terus membaik. Kualitas hidup masyarakat diukur dari indeks penghasilan masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas lingkungan. Atas dasar itulah pemerintah menjalankan strategi empat jalur guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Yang paling mendasar, ujar Presiden SBY, adalah pro growth, pro job, dan poverty reduction. Atau pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, dan pengurangan kemiskinan. “Itu konsep dasar dan kebijakan pembangunan yang kami laksanakan sekarang ini,” Kepala Negara menjelaskan.
Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perekonomian, pemerintahan SBY meluncurkan program Masterplan Percepatan dan Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Program ini menekankan konektivitas atau keterhubungan antar provinsi dan pulau-pulau di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian.
Perekonomian Indonesia saat ini terus tumbuh menjadi 16 terbesar di dunia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 1 triliun dolar AS. Indonesia masuk menjadi anggota G20.
“Kita buat negara ini terhubung satu sama lain, konektivitas, setiap pulau tumbuh baik. Itu konsep dasar MP3EI, semua provinsi dan pulau terhubung satu sama lain, baik transportasi laut, udara, maupun darat,” Presiden menambahkan.
MP3EI yang disusun pemerintah pusat, gubernur, ekonom, pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) merupakan program pembangunan jangka panjang untuk periode 2011-2025. Program ini mensyaratkan realisasi proyek infrastruktur, sektor riil, dan energi. Nilainya mencapai Rp 4 ribu triliun.
Hingga 2013, nilai realisasi proyek MP3EI sebesar Rp 825 triliun. Untuk mencapai seluruh target, tidak bisa sepenuhnya dibiayai pemerintah melalui APBN, melainkan melibatkan swasta nasional maupun asing. Pemerintah hanya bisa mendanai pembangunan infrastruktur dasar.
“Dari Rp 4 ribu triliun itu pemerintah hanya mampu mengalokasi anggaran 25 persen. BUMN dan swasta dalam negeri hanya mampu menggunakan anggaran 30-40 persen, selebihnya perlu mitra negara-negara sahabat dengan kemitraan yang baik, adil, dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” ujar SBY.(websitepresiden/TeamPD/Gs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar