Boyolali, Jawa Tengah - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak anggapan bahwa tekstil merupakan industri yang sedang meredup atau sunset industry. Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kelas menengah membuat kebutuhan akan sandang meningkat pula.
“Peluang besar, tapi tidak akan datang dengan sendirinya dari langit,” kata Presiden SBY saat meresmikan perluasan pabrik tekstil PT Sari Warna Asli (SWA) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/3) pagi.
Penduduk Indonesia saat ini lebih dari 240 juta jiwa, 15 tahun mendatang diperkirakan mencapai 260 juta jiwa. Pertumbuhan tersebut dibarengi dengan meningkatnya jumlah kelas. Tahun kelas menengah Indonesia berjumlah 55 juta jiwa dan sebelum 2030 akan menjadi 135 juta jiwa. “Mereka adalah golongan yang mengonsumsi lebih banyak lagi, termasuk sandang,” SBY menjelaskan.
SWA saat ini berkembang menjadi perusahaan tekstil terpadu terbesar di Asia Tenggara. Menurut Presiden Komisaris SWA Iwan Kurniawan Lukminto, perusahaannya memang terus melakukan ekspansi berbagai usahanya. Sritex Group berusaha untuk menjadi agen perubahan agar Indonesia lebih banyak lagi menghasilkan produk tekstil kelas dunia sehingga dapat menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja bagi bangsa Indonesia.
Produk-produk Sritex dieskpor ke 100 negara. Di Tanah Air sendiri Sritex Group memegang pangsa pasar yang cukup besar. “Keberhasilan ini membuktikan bahwa industri tekstil dan produksi tekstil merupakan industri yang sangat menjanjikan dan mempunyai masa depan cerah,” ujar Iwan Kurniawan
Sementerara itu, dalam sambutannya Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan iklim yang kondusif dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan sangat mendukung proses perkembangan industri tekstil Indonesia. “Meskipun demikian, kerjasama yang erat antara dunia industri, perbankan, dan pemerintah amat diperlukan dalam menjadikan industri tekstil nasional menjadi industri besar di dunia,” MS Hidayat menambahkan.
Menurut situs mereka, PT SWA menyerap tenaga kerja sekitar 4.000 orang. Unit pemintalan yang awalnya hanya menghasilkan 4.700 bal per bulan, saat ini bisa menghasilkan 12.300 bal.
Seusai meresmikan perluasan pabrik SWA, Presiden SBY dan Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono beserta rombongan langsung menuju Bandara Adi Soemarmo, Solo, untuk bertolak menuju Riau melalu Padang, Sumatera Barat. Turut hadir dalam kunjungan ke SWA, antara lain, Mendikbud M. Nuh, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Wakil Menteri Agama Nazarudin Umar, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (websitepresiden/TeamPD/Gs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar