Minggu, 16 Maret 2014

Penanggulangan Kabut Asap Riau Belum Efektif, Presiden Lakukan Rapat Khusus

Semarang, Jawa Tengah - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan rapat virtual melalui video konferensi dengan Wapres Boediono beserta jajaran kabinet serta Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi dan jajaran pemda setempat, Jumat (14/3) sore. Rapat membahas penanggulangan kabut asap di Riau ini dilakukan Presiden dari Kantor Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Semarang, sementara Wares di Mabes Polri. Sedangkan Wagub Arsyadjuliandi di Pekanbaru.
“Ini terjadi lagi, Riau lagi. Saya tahu bahwa ini disebabkan oleh kesalahan kita sendiri,” ujar Presiden SBY membuka konferensi.
Sebelum rapat berjalan jauh, Presiden ingin mengetahui siapa saja yang hadir di Riau dan yang di Jakarta. Presiden ingin memastikan bahwa forum ini adalah forum yang efektif untuk mengatasi masalah kebakaran lahan dan hutan di Riau, yang terjadi setiap tahun.
Di seberang, yang menjadi lawan bicara, selain Wagub Riau, ada pula Kepala BNPB Syamsul Maarif, Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono, serta Satgas Operasi Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau. Sementara Wapres Boediono yang berada di Jakarta didampingi Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menhut Zulkilfi Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya, Mendagri Gamawan Fauzi, Jaksa Agung Basrief Arif, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
“Sebagian suadara-saudara kita di Riau kembali melakukan pembakaran di atas ladang-ladang yang ada. Saya tahu memang cuaca ekstrim, mudah sekali api menjalar dan mengeluarkan asap. Namun biang keladinya adalah ada tindakan pembakaran yang semestinya tidak dilakukan,” SBY menegaskan denga nada agak tinggi.
Semestinya pencegahan atau paling tidak upaya mengurangi dampaknya bisa dilakukan maksimal. Setiap tahun Riau selalu mengalami bencana asap ini, kita harus belajar dari pengalaman. BNPB dan Pemda Riau memang telah bertindak, namun Presiden melihat tindakan yang diambil kurang efektif dan skala permasalahan makin membesar.
“Saya keluarkan instruksi untuk dilaksanakan oleh seluruh pihak. Sebenarnya, kalau situasi sudah memungkinkan, saya pun ingin meninjau langsung ke sana. Namun, saya masih memberi kesempatan satu hingga dua hari ini untuk dilakukannya operasi tanggap darurat,” SBY menjelaskan.
Mendampingi Presiden dalam video konferensi ini, antara lain, Mensesneg Sudi Silalahi dan Kapolri Jenderal Sutarman. (websitepresiden/TeamPD/Gs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar