Berkereta ke Kuala Namu
Minggu, 06 April 2014
BMKG: Potensi Terjadinya Tsunami di Indonesia Sudah Berakhir
Jakarta - Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pernyataan
berakhirnya potensi tsunami di Indonesia akibat gempa bumi dengan Kekuatan 8
Skala Richter di Chili, Amerika Selatan, Rabu (2/4).
BMKG mengeluarkan pernyataan tersebut melalui akun
Twitternya, @infoBMKG, Kamis (3/4) pagi. “Potensi Tsunami Akibat Gempabumi
Tanggal 2 April 2014 dengan Kekuatan 8 Skala Richter di Chili Dinyatakan
Berakhir untuk Wilayah Indonesia.”
Sebelumnya, Rabu (2/4) BMKG mengeluartkan peringatan dini
akan datangnya gelombang tsunami akibat gempa bumi besar berskala 8 SR pada
kedalaman 10 km di Pantai Utara Chili atau 240 Barat laut Bombay India pada
Rabu (2/4) pukul 06.46 WIB.
BMKG dalam peringatan dini itu menyebutkan “Tinggi
potensi tsunami 0 – 0,5 meter, waktu kedatangan tsunami pada Kamis (3/4) pukul
05.11 wib hingga 19.44 Wib.”
Atas keluarnya peringatan dini oleh BMKG, Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, memerintahkan agar
peringatan dini tersebut disampaikan kepada masyarakat dan Badan Pengendalian
Bencana Daerah (BPBD). Syamsul juga mengimbau masyarakat untuk tetap
tenang dan selalu waspada, dan belum perlu ada pengungsian.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo
Nugroho menyebutkan, peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis
penjalaran tsunami. BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami
tersebut kepada Posko BNPB.
“Ada 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi
di Indonesia akan berpotensi terjadi tsunami. Tinggi potensi tsunami 0 – 0,5
meter,” kata Sutopo Purwo Nugroho.
Gempa di Pantai Utara Chili sendiri telah
menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chili, Peru,
Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua. Gempa dan tsunami telah
menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. (TeamPD/Gs)
BPRI Wujud Tanggung Jawab Pemerintah Siapkan Pemimpin Masa Depan
Jakarta - Negara,
dalam hal ini pemerintah, memiliki tanggung jawab untuk menyediakan peluang
belajar kepada generasi muda agar bisa menjadi manusia unggul dan berdaya saing
tinggi. Falsafah dan motto ‘pendidikan untuk semua’ telah dikembangkan
pemerintah melalui program aksi dan kebijakan nyata.
“Miisalnya, pemberian beasiswa kepada anak dari keluarga
yang tidak mampu dan program prorakyat sebagai penanggulangan kemiskinan
melalui Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah),” kata Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono saat meluncurkan ‘Indonesia Presidential Scholarship’ atau
Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI), di Istana Negara, Rabu (2/4) sore.
Persoalan yang sering dihadapi generasi muda Indonesia
adalah, ujar Presiden SBY, apakah mereka semua memiliki kesempatan untuk terus
belajar dan menjadi manusia unggul tersebut. Oleh karena itu, pendidikan untuk
semua menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam 10 tahun terakhir ini.
“Anggaran cukup besar untuk memastikan anak-anak
Indonesia bisa bersekolah dengan mudah. Sekolah makin berkualitas dan yang
tidak mampu kita gratiskan. Itu basic policy yang kita jalankan,” SBY
menjelaskan
Setelah peluang untuk bersekolah diberikan, lanjut Kepala
Negara, maka terpikir cara untuk bangsa ini bisa mempercepat membangun manusia
unggul tersebut. Dengan perekonomian yang makin kuat, tumbuh, dan pendapatan
dan belanja negara yang besar, pemerintah bisa memberikan peluang yang lebih
besar lagi.
Indonesia Presidential Scholarhsip merupakan program aksi
untuk membangun manusia unggul tersebut.
“Kita berikan rasa keadilan pendidikan untuk semua dan
diutamakan memberikan kesempatan bagi saudara-saudara yang tidak mampu. Dengan
demikian, kalau ini diletakkan dalam kebijakan nasional terpadu dan berwawasan
ke depan, jalan yang kita tempuh benar dan tepat. Masih ada potensi besar untuk
meningkatkan bangsa kita,” Presiden SBY menjelaskan.
Menurut SBY, pemimpin masa depan harus dipersiapkan dan
dibentuk dengan baik. Pemerintah harus secara aktif mempersiapkannya untuk
profesi apa pun. Presiden berharap program Beasiswa Preesiden ini bisa
mempersiapkan pemimpin pada10-20 tahun mendatang.
“Gunakan dengan baik. Ikuti pendidikan dengan baik,
laksanakan tugas dengan semangat, hormat, dan pengabdian untuk negara. Negara
menunggu darma bakti kalian untuk kemajuan bangsa dan negara,” SBY berpesan. (TeamPD/Gs)
Presiden SBY, Pemerintah Luncurkan Program Beasiswa Presiden RI
Jakarta - Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Wapres Boediono, meluncurkan ‘Indonesia
Presidential Scholarship’ atau Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) di
Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/4) pukul 15.00 WIB.
Program beasiswa ini
diberikan Pemerintah Indonesia kepada warga negara Indonesia untuk menempuh
jenjang pendidikan magister (S2) dan doktor (S3) di sejumlah perguruan tinggi
terbaik dunia.
Mendikbud Mohammad Nuh menjelaskan, beasiswa tersebut
disampaikan oleh Presiden sejak awal 2013 untuk mempersiapkan generasi emas 100
tahun pada tahun 2045 dimana bangsa Indonesia akan memiliki populasi usia muda
yang besar. Diharapkan dengan program beasiswa ini akan lahir pemimpin baru
yang berpengetahuan, berketerampilan, serta cinta dan bangga dengan tanah
airnya.
Gagasan program ini sudah ada sejak awal 2013, namun baru
kali ini resmi diluncurkan.
“Ketika kiamat esok hari, kita punya benih, maka tanamlah
benih itu. Masa kampanye bukanlah masa yang steril dalam kebaikan, selama tidak
disalahgunakan,” ujar M. Nuh.
Sementara itu, Presiden SBY menjelaskan bahwa peluncuran
BPRI ini merupakan babak penting dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju
bangsa yang lebih maju. Yakni, dengan memiliki SDM (sumber daya manusia) yang
unggul.
Potensi SDA yang baik harus diikuti dengan manusianya
yang juga unggul, maju, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memiliki daya saing yang tinggi. “Itulah sebenarnya cara pandang yang harus
dibangun jika ingin 100 tahun setelah merdeka, Indonesia benar-benar menjadi
bangsa dan negara yang maju dan sejahtera,” kata Presiden SBY dalam
sambutannya.
Selain meluncurkan BPRI, SBY juga meresmikan tujuh
perguruan tinggi negeri (PTN) baru di Indonesia. PTN tersebut adalah
Universitas Teuku Umar (Aceh Barat), Universitas Tidar Magelang, Universitas
Siliwangi (Tasikmalaya), Universitas 19 November (Kolaka), Politeknik Negeri
Subang, Politeknik Negeri Ketapang, dan Politeknik Tanah Laut, Tanah Laut
(Kalsel).
Dengan adanya BPRI ini, maka semakin banyak jenis beasiswa
yang dijalankan oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Sebelumnya LPDP
sudah menjalankan program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Data terakhir
jumlah penerima BPI sudah ada sekitar 1.500 orang. Anggaran untuk dua jenis
program beasiswa itu adalah Rp 500 miliar per tahun. Dana itu merupakan bagian
dari hasil pengelolaan dana abadi pendidikan yang berjumlah Rp 15 triliun
lebih.
Hadir pula dalam acara ini Menlu Marty Natalegawa,
Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Wamenag Nasaruddin Umar, dan
Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (TeamPD/Gs)
Hindari Pantai, Ada Tsunami Akibat Gempa di Chili
Jakarta - Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan datangnya gelombang tsunami
akibat gempa bumi besar berskala 8 SR pada kedalaman 10 km di Pantai Utara
Chili atau 240 Barat laut Bombay India pada Rabu (2/4) pukul 06.46 Wib.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo
Nugroho menyebutkan, peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis penjalaran
tsunami. BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami tersebut kepada
Posko BNPB.
“Ada 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi
di Indonesia yang berpotensi terjadi tsunami. Tinggi potensi tsunami 0 – 0,5
meter,” kata Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Rabu (2/4).
Ia menyebutkan, hempa di Pantai Utara Chili sendiri
telah menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chili, Peru,
Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua. Gempa dan tsunami telah
menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
BNPB memperkirakan waktu kedatangan tsunami pada Kamis
(3/4) pukul 05.11 wib hingga 19.44 Wib. Status peringatan adalah WASPADA.
“Artinya Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada pada
status WASPADA diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk
menjauhi pantai dan tepian sungai di sekitar pantai. Waktu tiba gelombang dapat
berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar,” kata Sutopo.
Menurut Sutopo, daerah di pesisir di Provinsi Papua
seperti Kota Jayapura, Jayapura, Sarmi, Waropen, Biak Numfor, dan Supiori
diperkirakan akan berpotensi terjadi tsunami pada pukul 05.11 hingga 05.51 Wib.
Demikian pula daerah lain seperti di Malut, Maluku, Papua Barat, Banten, Jatim,
DIY, Jateng, Jabar, Lampung, NTB, NTT, Bali, Suawesi dan Kaltim juga
berpotensi tsunami dengan tinggi 0 – 0,5 meter dengan waktu bervariasi.
Daerah-daerah yang berpotensi terkena tsunami dapat di akses di www.bnpb.go.id
.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan agar
peringatan dini tersebut disampaikan kepada masyarakat dan BPBD. “Masyarakat
dihimbau tetap tenang dan selalu waspada. Belum perlu ada pengungsian,” ujar
Sutopo. (TeamPD/Gs)
Manfaat Jalur Rel Ganda di Kawasan Pantai Utara Jawa
Jakarta
- Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini sedang
membangun dan mengembangkan jalur rel ganda untuk beberapa rute perjalanan.
Sejak tahun 2012 sudah dimulai pengerjaan jalur rel ganda untuk rute
Jakarta-Surabaya yang direncanakan akan dioperasikan di sejumlah bagian pada
April 2014.
Jalur rel ganda adalah jalur kereta yang jumlahnya dua
atau lebih dengan tujuan agar masing-masing jalur digunakan untuk arah yang
berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan kepala dengan kepala
(head on) serta untuk meningkatkan kapasitas lintas. Di samping itu juga bisa
meningkatkan aksesibilitas bila terjadi gangguan terhadap salah satu jalur
(Wikipedia 2014).
Jalur rel ganda ini dibangun dengan pembiayaan dana
yang bersumber dari APBN 2012 sebesar Rp.1,190 triliun dan juga dari APBN
2013 sebesar Rp.1,208 triliun (http://m.dephub.go.id 21/1/2012).
Pengerjaan jalur rel ganda yang menghubungkan Jakarta
hingga Surabaya ini terbagi dalam beberapa segmen pengerjaan di sejumlah
wilayah. Segmen-segmen tersebut antara lain: Cirebon-Brebes sepanjang 63 km,
Pekalongan-Semarang sepanjang 90 km, Semarang-Bojonegoro sepanjang 180
km, Bojonegoro-Surabaya sepanjang 103 km. Pengoperasian jalur rel ganda kereta
api di wilayah Pantai Utara Pulau Jawa tersebut dapat memberikan sejumlah
manfaat terutama dalam bidang ekonomi dan juga terkait dengan perpindahan
manusia, barang, dan jasa (bisniskeuangan.kompas.com 2014/03/27).
Perpindahan manusia dan juga barang dan jasa akan
ditempuh dengan waktu yang lebih singkat dengan adanya pengoperasian jalur
ganda ini. Dengan adanya jalur ganda ini waktu tempuh tersebut dapat dipangkas
menjadi 8-9 jam di mana sebelumnya ditempuh 10-12 jam. Jadwal perjalanan dan
lalu lintas kereta pun akan semakin banyak dengan dimulainya pengoperasian
jalur rel ganda kereta api ini.
Menurut Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susanto,
melalui pengoperasian jalur ganda kereta api di Pantura ini diharapkan terjadi
peningkatan lalu lintas kereta api hingga 200 kali setiap hari, di mana
sebelumnya hanya mencapai 84 kali setiap hari. Dengan semakin singkatnya
waktu tempuh perjalanan dan peningkatan lalu lintas kereta api ini dapat
memberikan keuntungan bagi masyarakat karena proses pemindahan barang dan jasa
akan semakin cepat sampai, dan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan yang
diakibatkan karena masalah keterlambatan (http://m.dephub.go.id 2014/03/12)
Manfaat lainnya yang juga bisa didapatkan oleh masyarakat
dan pelaku bisnis adalah terkait dengan keamanan perjalanan kereta itu sendiri.
Hal ini jika dikaitkan dengan waktu tempuh perjalanan yang semakin singkat yang
hanya dibutuhkan waktu 8-9 jam, maka tidak akan adanya lagi persilangan antara
kereta api yang kerap terjadi pada penggunaan jalur tunggal kereta yang pada
akhirnya akan semakin baiknya keamanan perjalanan. Hal lain juga yang patut menjadi
perhatian adalah dengan adanya peningkatan lalu lintas barang dan jasa di
Pantura dengan jalur rel ganda, maka diharapkan perjalanan peti kemas dapat
dipindahkan dari yang sebelumnya menggunakan jalan darat di Pantura menggunakan
kendaraan pengangkut barang seperti kontainer ke jalur kereta api dengan jalur
rel ganda ini. Karena dengan pemindahan tersebut dan tidak lagi menggunakan
kendaraan pengangkut barang seperti konteiner dapat memberikan manfaat terkait
dengan efisiensi bahan bakar, turunnya polusi, mengurangi kemacetan di daerah
Pantura, dan juga jalan di sekitar daerah Pantura akan lebih bertahan lama dan
tidak cepat rusak (bisniskeuangan.kompas.com 2014/01/09).
Sebelumnya juga terdapat sejumlah kendala dalam
pengerjaan jalur rel ganda kereta api ini. Kendala tersebut lebih disebabkan
karena masalah pembebasan lahan di sejumlah titik yang dilalui oleh jalur ganda
tersebut. Titik-titik tersebut berada di Semarang, kawasan dekat Sungai
Bengawan Solo, dan kawasan Tandes, Surabaya. Namun hal tersebut dapat
diatasi pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan.
Menurut Wakil Menteri Perhubungan, untuk daerah Semarang
tanah yang digunakan adalah tanah negara namun sudah ada keputusan yang
menyatakan tanah yang ditempati warga dapat diganti dengan syarat harus
mengajukan sertifikat terlebih dahulu. Untuk daerah Sungai Bengawan Solo,
terdapat kemajuan yaitu para warga di sana telah menyetujui penggantian lahan
(bisnis.liputan6.com 2014/2/26). Untuk kawasan Tandes, Surabaya sendiri yang
terjadi adalah pemerintah harus menggeser letak jalur rel ganda dengan tujuan
agar masyarakat yang terkena penggusuran dapat diminimalisasi. Masyarakat yang
digusur dikawasan tersebut menempati wilayah yang secara hukum merupakan milik
dari PT KAI. Oleh karena itu sejak dari awal pembangunan jalur rel ganda ini,
Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara terus menerus melakukan sosialisasi
kepada masyarakat dengan harapan masyarakat bisa mengerti bahwa pembangunan
jalur rel ganda ini adalah untuk kepentingan masyarakat sendiri (m.dephub.go.id
2012/05/07)
Dengan pembangunan jalur rel ganda kereta api di wilayah
Pantai Utara Jawa ini diharapkan benar-benar membawa manfaat yang
sebesar-besarnya bagi masyarakat. Selain itu juga ada peningkatan ekonomi di
kawasan-kawasan yang dilalui oleh jalur rel ganda tersebut, yang pada
akhirnya kesejahteraan masyarakat juga meningkat. (TeamPD/Gs)
Pembangunan PLTU Nagan Raya Dipercepat untuk Atasi Listrik Sumut
Jakarta - Untuk
mengatasi defisit listrik di Sumatera Utara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
meminta pembangunan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dipercepat.
Dalam dua pekan ke depan harus sudah rampung. Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan hal tersebut
dalam keterangan persnya usai menghadiri rapat terbatas kabinet di Kantor
Presiden, Rabu (2/4) siang. Rapat sendiri membahas pengembangan infrastruktur
Bandara Ahmad Yani Semarang, Jateng, dan kelistrikan di Sumatera Utara (Sumut).
“Langkah jangka pendek yang pertama adalah mempercepat
pembangunan PLTU Nagan Raya dengan kapasitas listrik 2×95 MW. Proses
pembangunan PLTU ini sudah memasuki tahap pemasangan pipa pada April ini. Jadi,
solusi jangka pendek sudah teratasi,” ujar Hatta Rajasa.
Ada juga usulan ‘excess
power’ dengan menambah
kapasitas yang ada di PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menjadi 130 MW,
dari semula 90 MW.
Presiden secara tegas memberikan tenggat dua pekan untuk
menyelesaikan persoalan jangka pendek masalah listrik di Sumut tersebut.
Tenggat yang sama juga berlaku untuk pembahasan teknis pengembangan Bandar
Udara Internasional Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam dua pekan ke depan, Presiden SBY meminta
pembicaraan antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebagai pemilik lahan
bandara dengan PT Angkasa Pura sebagai pihak pengelola bandara dapat
diselesaikan.
“Dalam dua pekan ke depan, Bapak Presiden meminta agar
ini bisa dirampungkan. Menko Polhukam juga akan segera memimpin rapat bersama
Kemenhan dan pihak-pihak terkait lainnya mengenai Bandar Udara Ahmad Yani,”
Hatta menjelaskan.
Dalam rapat tadi, ujar Menko Perekonomian, juga
dilaporkan adanya usulan baru dari Kemenhan dan Dirjen Kekayaan Negara
Kementrian Keuangan dalam menetapkan pola kerja sama bagi hasil sebagai upaya
percepatan pembangunan Bandara Ahmad Yani .
“Nantinya dalam keekonomian yang akan dikelola Angkasa
Pura ini masuk dalam kategori commercially
viable sehingga dapat
mempercepat Bandara Ahmad Yani di Semarang,” Hatta menambahkan. (TeamPD/Gs)
Presiden SBY Telah Instruksikan Lanjutkan Pengembangan Bandara Semarang
Jakarta - Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan instruksi untuk membicarakan lebih
lanjut pengembangan insfrastruktur Bandar Udara Internasional Ahmad Yani,
Semarang, Jawa Tengah, yang sempat terhenti. Penundaan terjadi karena
ketidaksesuaian antara pemerintah pusat dan daerah.
Presiden SBY menjelaskan hal ini dalam pengantar rapat
terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/4) pukul 11.00 WIB. Rapat
yang juga dihadiri Wapres Boediono ini membahas pengembangan Bandara Ahmad Yani
Semarang dan peningkatan daya listrik untuk Provinsi Sumatera Utara.
“Saya tahu, pengembangan infrastruktur sempat terhenti,
karena tidak ada kesesuaian antara pihak-pihak terkait. Termasuk antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Namun saya senang, setelah menyampaikan
instruksi pada 14 maret lalu, sudah dilakukan pembahasan lebih lanjut oleh
pihak-pihak tersebut,” ujar Presiden SBY.
Membantu mempercepat pembangunan infrastruktur di Jateng
merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah. Presiden SBY bahkan telah
meminta menteri terkait untuk mempermudah setiap urusan dalam pengembangan
infrastruktur di Jateng tersebut.
“Dengan demikian tidak ada lagi yang mandek, yang
terhenti. Kalau segera bisa dituntaskan akan membawa kebaikan yang nyata bagi
perekonomian di Jawa Tengah,” SBY menegaskan.
Presiden pernah pula menyampaikan komitmen ini saat
meresmikan groundbreaking Infrastruktur Gas Bumi Terintegrasi Jawa Tengah, di
Semarang, pada Maret lalu.
Mengenai masalah kelistrikan di Sumut, Presiden
menjelaskan saat ini baru bisa disuplai 1.600 Mega Watt dari kebutuhan 1.800 Mega
Watt. Menurut Presiden, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kebutuhan
industri komersial dan rumah tangga di wilayah tersebut.
“Terkait hal ini, harus ada solusi jangka pendek,
menengah, dan panjang. Saya sudah bicara dengan saudara Gubernur Sumatera
Utara, Menteri BUMN, dan pihak-pihak terkait untuk segera diimplementasikan,”
Presiden menjelaskan.
Presiden ingin masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II
yang tersisa 7 bulan lagi, masalah listrik di Sumut ini bisa tuntas.
“Apa yang bisa kita percepat, kita percepat dan kurangi
permasalahan untuk masa pemerintahan yang akan datang,” SBY menambahkan.
Hadir dalam rapat terbatas ini, antara lain, Menko
Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung
Laksono, Menkeu Chatib Basri, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menparekraf Mari Elka
Pangestu, Mendag M.Luthfi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip
Sutardjo, Menhut Zulkilfi Hasan, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Kapolri Jenderal
Sutarman. (TeamPD/Gs)
Pemerintah Tetapkan Pekerja (Buruh) Libur saat Pileg 9 April 2014
Jakarta - Dengan
harapan agar para pekerja/buruh dapat menyalurkan aspirasi politik dalam pesta
demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali, pemerintah menetapkan pada
hari H pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April 2014 sebagai hari libur
bagi buruh atau pekerja.
Penetapan itu tertuang dalam surat edaran Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Se.2/Men/III/2014 tentang hari libur bagi
pekerja/buruh pada pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2014, yang
ditandatangani oleh Menakertrans Muhaimin Iskandar pada 26 Maret 2014.
Surat edaran yang ditujukan kepada Para Gubernur, Para
Bupati/Walikota di seluruh Indonesia untuk selanjutnya disebarluaskan kepada
para pengusaha, pekerja/buruh dan stake holder terkait lainnya.
Sekjen Kemnakertrans Abdul Wahab Bangkona mengatakan,
penetapan 9 April sebagai hari libur bagi pekerja/buruh ini dalam rangka
pelaksanaan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012.
“Penerbitan Surat edaran ini juga sesuai Peraturan KPU
Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara di Tempat
Pemungutan Suara yang telah menetapkan 9 April sebagai hari libur atau hari
yang diliburkan,” kata Abdul Wahab Bangkona di Jakarta, Selasa (1/4/).
Abdul Wahab mengatakan dalam surat edaran tersebut
disebutkan bahwa apabila pekerja/buruh harus bekerja pada tanggal pemungutan
suara, maka pengusaha harus mengatur waktu kerja agar pekerja/buruh dapat
menggunakan hak pilihnya.
“Sedangkan Pekerja/buruh yang bekerja pada tanggal
pemungutan suara, berhak atas upah kerja lembur dan hak-hak lainnya yang biasa
diterima pekerja/buruh yang dipekerjakan pada hari libur resmi,” kata Abdul
Wahab mengutip surat Menakertrans itu.
Menurut Abdul Wahab, upah kerja lembur ini hanya
dilakukan kepada buruh yang tetap bekerja saat pemilu. “Jadi benar-benar
dihitung saat pekerja atau buruh melakukan pekerjaan pada 9 April nanti. Jika
nanti ada pemungutan suara ulang di daerah tertentu, kebijakannya berpedoman
pada peraturan KPU,” tuturnya.
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, jumlah angkatan
kerja Indonesia mencapai 107,7 juta jiwa. Dari jumlah itu, yang bekerja sebagai
buruh adalah 34,7 juta jiwa. Selain itu ada 26 juta kepala keluarga bekerja di
sektor pertanian. (TeamPD/Gs)
Layat Azrul Azwar, Presiden SBY Kenang Inisiatif Kembangkan Pramuka
Jakarta - Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono melayat jenazah
Prof Dr Azrul Azwar, mantan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka di Gedung Kwarnas,
Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. SBY mengenang Azrul yang penuh
inisiatif mengembangkan gerakan Pramuka.
SBY datang ke Gedung Kwarnas, Rabu (2/4/2014) pukul 12.30
WIB didampingi Ibu Ani dan Menpora Roy Suryo. SBY memakai safari abu-abu gelap
lengan panjang, Ibu Ani memakai dress dan kerudung hitam dan Roy Suryo memakai
kemeja hitam dan mengenakan hasduk (setangan leher) Pramuka. Setelah beberapa
saat melayat jenazah, SBY sempat mengungkapkan kesan dan pesannya.
“Bangsa Indonesia berduka dengan wafatnya tokoh almarhum
Profesor Doktor Azrul Azwar. Saya telah bekerja sama dengan almarhum, selama
hampir 10 tahun. Beliau amat tekun, memiliki semangat tinggi dan bekerja keras
untuk mengembangkan Pramuka,” kata SBY.
Pada akhir 2005, SBY sempat berbincang dengan Azrul. Saat
itu Azrul mengungkapkan untuk melakukan gerakan revitalisasi pramuka.
“Dengan penuh semangat almarhum menjalankannya. Saya
mencatat banyak inisiatif dan gerakan Pramuka baik di dalam negeri maupun di
luar negeri. Ini penting karena bagian dari pembangunan watak, dan pelatihan
fisik serta mental anak-anak kita dan menjamin tali silaturahmi insya Allah
akan terjalin kerukunan. Itulah jasa almarhum,” imbuh SBY.
SBY meninggalkan Gedung Kwarnas pada pukul 12.50 WIB. Tak
lama kemudian, pukul 12.55 WIB, Wapres Boediono datang. Memakai kemeja abu-abu
biru dan lengan panjang dan berpeci, Boediono melayat selama 5 menit sebelum
akhirnya meninggalkan Gedung Kwarnas. (TeamPD/Gs)
Pemerintahan SBY Dirikan PTN di Kolaka, Magelang, Tasikmalaya, dan Aceh Barat
Jakarta - Dalam
rangka peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia serta pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan tinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Jawa
Tengah, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Daerah Istimewa (DI) Aceh,
Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendirikan perguruan
tinggi negeri (PTN) di Kolaka, Magelang, Tasikmalaya, dan Aceh Barat.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2014 yang
ditandatangani Presiden SBY pada 1 April 2014, pemerintah mendirikan
Universitas Sembilanbelas November Kolaka sebagai PTN di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
“Universitas Sembilanbelas November Kolaka
menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan
vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi, dan jika
memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi,” bunyi Pasal 2
Perpres tersebut.
Adapun di Magelang, Jawa Tengah, melalui Peraturan
Presiden Nomor 23 Tahun 2014 yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 1 April
2014, pemerintah mendirikan Universitas Tidar sebagai PTN di lingkungan Kemdikbud,
yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan
vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi, dan jika
memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Sedang di Tasikmalaya, Jawa Barat, melalui Peraturan
Presiden Nomor 24 Tahun 2014 yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 1 April
2014, pemerintah mendirikan Universitas Siliwangi sebagai PTN di lingkungan
Kemdikbud, yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi,
dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Sementara di Aceh Barat, DI Aceh, melalui Peraturan
Presiden Nomor 25 Tahun 2014 yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 1 April
2014, pemerintah mendirikan Universitas Teuku Umar sebagai PTN di lingkungan
Kemdikbud, , yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi, dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.
Segala pembiayaan yang diperlukan bagi penyelenggaraan
Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Sulawesi Tenggara; Universitas Tidar
Magelang, Jateng; Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Jabar; dan Universitas
Teuku Umar Aceh Barat, DI Aceh, menurut Pasal 3 dari keempat Perpres di atas,
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Pemerintah Daerah dapat membantu pembiayaan sebagaimana
dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” bunyi Pasal 3
Ayat (2) Perpres No. 22/2014, Perpres No. 23/2014, Perpres No. 24/2014, dan
Perpres No. 25/2014 itu.
Jadi PNS Pusat
Sebelum dinegerikan, Universitas Sembilanbelas November
Kolaka dikelola oleh Yayasan Pembangunan Pendidikan Indonesia Kolaka. Sementara
Universitas Tidar Magelang sebelumnya dikelola oleh Yayasan Perguruan Tinggi
Borobudur Tidar, Universitas Siliwangi Tasikmalaya dikelola oleh Yayasan
Universitas Siliwangi, dan Universitas Teuku Umar dikelola oleh Yayasan
Pendidikan Teuku Umar Johan Pahlawan.
Dengan berlakunya Peraturan Presiden itu, maka sema
kekayaan, hak, dan kewajiban dari yayasan-yayasan tersebut dialihkan menjadi
kekayaan, hak, dan kewajiban universitas-unversitas di atas. Demikian juga semua
mahasiswanya, yang semula tercatat sebagai mahasiswa di perguruan tinggi yang
diselenggarakan yayasan-yayasan itu menjadi mahasiswa universitas-universitas
di atas.
Adapun terkait dengan status kepegawaian, Pasal 6 Perpres
No. 22/2014, Perpres No. 23/2014, Perpres No. 24/2014, dan Perpres No. 25/2014
menyebutkan, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah dapat dialihkan statusnya
menjadi PNS Pusat yang ditugaskan pada Universitas Sembilanbelas November
Kolaka, Universitas Tidar Magelang, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, dan
Uiversitas Teuku Umar Aceh Barat.
Sementara pegawai yang bukan PNS dapat diangkat menjadi
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sepanjang memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, yang ditugaskan di masing-masing universitas
itu.
Ketentuan
lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan keempat Perpres di atas, akan
diatur oleh Mendikbud, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PAN-RB), Menteri Keuangan, dan/atau Kepala Badan Kepegawaian Negara. (TeamPD/Gs)Kembali ke Jakarta, Presiden SBY Langsung Pimpin Ratas
Palembang, Sumatera Selatan - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali ke Jakarta
setelah kunjungan sehari di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (2/4) 08.00 WIB,
melalui Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II. Pukul 11.00 WIB nanti,
Presiden akan menggelar rapat terbatas kabinet membahas persoalan listrik di
Sumatera Utara dan perluasan Bandara Ahmad Yani di Semarang.
Sebenarnya SBY berencana kembali ke Jakarta kemarin,
setelah menyelesaikan sebuah acara. Namun karena cuaca di Palembang kurang
bersahabat, SBY dan Ibu Ani kemudian mengunjungi Benteng Kuto Besak, sore hari.
Bahkan ketika berada di benteng yang terletak di bawah Jembatan Ampera,
persisnya di tepi Sungai Musi, itu angin bertiup sangat kencang disusul hujan
yang agak deras.
Saat tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II untuk
kembali ke Jakarta, Presiden dan Ibu Negara sempat menyapa masyarakat umum yang
ada di bandara. “Assalammualaikum,” ujar Presiden SBY sembari mendatangi
mereka. Terlihat beberapa warga mengabadikan momen tersebut dengan kamera dari
ponsel mereka. Usai menyapa dan bersalaman dengan masyarakat, SBY dan Ibu Ani
pun langsung menuju pesawat.
Pukul 15.00 WIB, seusai rapat kabinet, Kepala Negara juga
akan meluncurkan “Indonesia Presidential Scholarship” di Istana Negara.
Turut
dalam rombongan dari Palembang ini, antara lain, Mensesneg Sudi Silalahi dan
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha. (TeamPD/Gs)Jumat, 04 April 2014
SBY, Demokrat, dan Keberhasilan Pemerintah
Inilah janji-janji SBY yang telah dipenuhi. Simak sampai akhir.
Selasa, 01 April 2014
Tujuh Berita Baik dari SBY untuk Warga Sumsel
Palembang, Sumatera Selatan - Suara serempak belasan ribu massa yang meneriakkan kata
“SBY… SBY… SBY..!” terdengar bergemuruh saat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) memasuki arena kampanye terbuka di lapangan Benteng
Kuto Besak, di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 1 April
2014. Mendung menggayut dan angin meniupkan kesejukan bagi 15-an ribu peserta
kampanye yang terdiri dari simpatisan, anggota, dan kader Partai Demokrat
setempat.
“Apa kabar, Palembang?” SBY bertanya
“Baiiiik..!” Belasan ribu warga menyahut.
“Palembang kota penuh kenangan,” ujar SBY sembari
menambahkan cucunya (Airlangga Satriadhi Yudhoyono, putra Edhie Baskoro
Yudhoyono-Siti Rubi Aliya Baskoro Yudhoyono) juga berdarah Palembang.
Sumsel dan Palembang memang punya kenangan khusus bagi
SBY. Saat berpangkat Mayor Jenderal, SBY pernah bertugas sebagai Panglima Kodam
Sriwijaya (1996-1997), yang bermarkas di Palembang.
SBY membuka orasi dengan menyerukan, “Mari kita bekerja…
bekerja… bekerja..!”
Ia mengingatkan bahwa rakyat tidak suka partai yang dalam
kampanyenya kerap menjelek-jelekkan partai lain.
“Saya membawa tujuh kabar baik bagi Palembang dan
Sumatera Selatan,” ujar SBY dengan suara mantap.
“Pertama, kereta api batu bara mulai dibangun tahun ini,”
kata SBY disambut riuh peserta.
Kedua, kata SBY, Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Mulut
Tambang akan segera beroperasi, menambah daya bagi Provinsi Sumatera Selatan.
Yang ketiga, Duplikasi Jembatan Musi 2 akan segera
rampung. Ini akan membuat transportasi orang dan barang yang melintasi sungai
Musi semakin lancar.
Keempat, IAIN Raden Fatah menjadi Universitas Negeri.
Institut Olahraga pertama Indonesia juga dibuka di Palembang.
Kelima, Bandara Sultan Mahmud Baharuddin telah menjadi
bandara internasional.
“Saya kemarin meresmikan Bandara Pagar Alam,” kata SBY
yang segera disambut massa dengan gembira.
Keenam, kata SBY, berjalannya BPJS Kesehatan yang
menanggung layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.
“Terakhir (ketujuh) UU Desa sudah kita sahkan,” SBY
menegaskan, “Desa-desa bisa mendapat anggaran sampai Rp1,4 milyar per tahun;
per desa, untuk kemandirian dan kesejahteraan desa.”
Masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan menang sangat
menantikan kedatangan SBY yang menggagas dan mendirikan Partai Demokrat.
Sebelum kedatangan SBY, bendera, umbul-umbul, baliho, spanduk, serta
poster khas Partai Demokrat sudah terpasang di seluruh jalanan Kota Palembang
hingga kawasan Lapangan Benteng Kuto Besak. Simpatisan, anggota, dan kader
Partai Demokrat pun tidak henti-hentinya meneriakkan dukungan terhadap
SBY dan Partai Demokrat.
“Rumah besar kita adalah Indonesia,” kata SBY, “Rumah
kita yang kecil adalah..?”
“Demokraaat..!” belasan ribu hadirin segera menyambut
dengan teriakan riuh.
Setelah keriuhan itu, lagu “Rumah Kita” mengalun merdu dari
mulut penyanyi Rio Febrian.
“Partai Demokrat rumah kita…” koor serempak hadirin
bergema di ujung lagu.
Setelah alunan lagu “Rumah Kita”, SBY menyampaikan,
warga Indonesia di mana saja bisa memanfaatkan program-program pro-rakyat yang
diusung Pemerintahannya selaku Presiden RI. Program-program tersebut antara
lain KUR, PNPM, BOS, PKH, Beasiswa Prestasi, dan program-program lainnya.
Dalam masa Pemerintahan Presiden SBY, kebijakan seperti
BPJS dan UU Desa berhasil disahkan.
“Sepuluh tahun ini, yang saya pimpin telah banyak memberi
bukti, maka dengan kerja keras kita berbuat lebih banyak lagi,” SBY menegaskan.
SBY juga mengingatkan para kader, anggota, dan simpatisan
Partai Demokrat agar dalam berkampanye tidak menyerang partai lain.
Partai Demokrat tidak pernah memandang partai lain sebagai musuh. SBY pun
mengajak masyarakat Palembang serta Indonesia bersatu memberikan yang terbaik
untuk Indonesia.
Setelahnya, sembari diiringi lagu “Tendangan Dari Langit”
SBY, Ibu Ani Yudhoyono, dan rombongan melempar tujuh bola sepak yang telah
ditandatangani SBY.
“Nanti tanggal 9 April, coblos apa?” SBY bertanya.
“Nomor tujuuuh,” hadirin menyahut serempak.
SBY kemudian melakukan simulasi pencoblosan kertas suara
pada lambang dan nomor Partai Demokrat yaitu nomor 7 (Tujuh).
Simpatisan dan warga Palembang juga mendapatkan hiburan
dari artis ternama asal Jakarta yaitu Wali Band, D’Massiv, Rio
Febrian, Ikke Nurjanah dan MC beken Edwin serta Jodi.
Usai berorasi, tibalah acara yang ditunggu hadirin di
semua tempat kampanye. SBY turun panggung untuk bersalaman, berfoto bersama,
menandatangani kaus maupun topi hadirin. (TeamPD/Gs)
Pemerintah Samakan Persepsi Dana Hibah dan Bansos dengan KPK
Jakarta - Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Keuangan, dan BPKP untuk berkoordinasi dengan KPK dalam menyamakan persepsi
dana hibah dan bantuan sosial. Hal ini disampaikan Mendagri Gamawan Fauzi dan
Menkeu Chatib Basri dalam keterangan pers usai Sidang Paripurna Kabinet di Kantor
Presiden, Selasa (1/4) pagi.
Berkaitan dengan surat yang dikirimkan KPK kepada
Presiden SBY beberapa saat lalu, menurut Chatib, pemerintah merespons baik atas
usulan KPK dan meminta Kemenkeu, Kemendagri, dan BPKP untuk berkoordinasi di
KPK. Dalam surat KPK sendiri terdapat dua usulan. Pertama, saran-saran agar
bantuan sosial dipusatkan kepada Kementerian Sosial. Kedua, perlunya
kehati-hatian dalam penggunaan dana yang berkaitan dengan diskresi (pengambilan
keputusan sendiri).
“Bapak Presiden sudah meminta kepada kami, dan Menteri
Keuangan, serta BPKP untuk berkoordinasi dengan KPK dalam waktu dekat ini.
Untuk menyamakan persepsi tentang dana hibah dan bantuan sosial mana yang
bersifat perlindungan sosial yang sudah terprogram di daerah, dan mana yang belum
terprogram yang bisa dicairkan sewaktu-waktu. Nah, yang belum terprogram ini
sebenarnya sesuatu yang rawan,” ujar Mendagri.
Kepala Negara menginstruksikan kepada kementerian dan
lembaga agar berhati-hati dan memedomani peraturan dalam pencairan dana non-program
atau yang belum direncanakan ini, lanjut Gamawan. Presiden juga meminta
instansi pengawasan pusat maupun daerah untuk melakukan pengawasan ketat dalam
pencairan dana bansos.
Gamawan, juga menyampaikan bahwa pemerintah menyambut
baik dan memberikan apresiasi tinggi atas surat dari KPK, baik yang yang
ditujukan kepada Presiden SBY maupun kepala daerah di seluruh Indonesia, karena
prisip dari surat tersebut adalah mencegah disalah-gunakannya dana hibah dan
bantuan sosial, baik pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif.
Menyangkut APBD, dana hibah dan bansos sebenarnya telah
diatur dalam Peraturan Mendagri, Permendagri 32 tahun 2011 dan Permendagri 39
tahun 2012.
“Di situ diatur dengan sangat ketat bagaimana bansos dan
hibah dapat dicairkan. Permendagri dirumuskan bersama-sama dengan KPK karena
itu KPK dalam suratnya kepada para gubernur, bupati, walikota, antara lain
meminta agar mentaati semua aturan-aturan yang termuat dalam Pemendagri 32 dan
39 tersebut, dan tidak disimpangi aturan-aturan tersebut,” Gamawan
menyampaikan.
Kemendagri, juga mengirimkan surat kepada para kepala
daerah untuk mengingatkan agar berhati-hati dalam pencairan dana hibah dan
bansos sehingga tidak berakibat terjerat kasus-kasus hukum.
Sementara Chatib Basri menambahkan, tim dari Kemendagri,
Kemenkeu, BPKP akan mulai menjelaskan, memilah mana yang perlu dilakukan
pemberian perhatian khusus, langkah tertentu. “Karena kami dari pemerintah
sebetulnya melihat masukan KPK sangat baik dan perlu ditindaklanjuti untuk
pencegahan terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan berkaitan dana bantuan
sosial,” Chatib menyampaikan. (TeamPD/Gs)
Usai Sidang Kabinet, Presiden SBY ke Palembang
Jakarta - Seusai
menggelar rapat kabinet membahas anggaran bantuan sosial (bansos) dan pemilu,
Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono kembali melakukan
kunjungan ke daerah. Kali ini ke Palembang. SBY bertolak dari Bandara Halim
Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/4) pukul 11.00 WIB.
Kemarin (31/3) sore, Presiden SBY baru tiba dari
rangkaian kunjungan sepekan ke Lampung, Medan, Semarang, dan Bandung. Dalam
lawatan di Medan, Presiden meresmikan Bandara Internasional Kualanamu dan
sejumlah bandara lainnya di Tanah Air. Sedangkan di Semarang, SBY menerima
audiensi keluarga TKI yang sedang menghadapi vonis mati di Arab Saudi. Dalam
kesempatan bertemu keluarga TKI tersebut, Presiden SBY memastikan bahwa negara
terus mengupayakan segala cara agar TKI tersebut terbebas dari hukuman mati.
Presiden direncanakan bermalam sehari di Palembang. Namun
apabila cuaca sore nanti mendukung, ada kemungkinan Presiden beserta rombongan
akan kembali ke Jakarta. Terlihat ikut dalam kunjungan ke Palembang kali ini
Mensesneg Sudi Silalahi. (TeamPD/Gs)
Kader di Tangsel Doakan SBY dan Partai Demokrat
Serpong,
Tangerang Selatan - Sekitar 500
simpatisan Partai Demokrat di Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di
masa kampanye memilih kegiatan doa bersama agar kepemimpinan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, berjalan
baik hingga masa jabatannya berakhir. Mereka pun mendokan agar Partai Demokrat
memenangkan Pemilu 2014. Selain itu para kader bersilaturahmi dengan warga dan
mnenyelenggarakan pengobatan gratis di dua wilayah dan kerja bakti di
lingkungan warga.
Tampak hadir dalam doa bersama Anggota FPD-DPR RI Ferrari
Romawi serta Anggota DPRD Banten Media Warman. Dalam sambutannya Ferrari
Roemawi mengaku terkejut saat simpatisan secara spontan mengjak jamaah
mendoakan SBY.
“Ini sebuah penghargaan besar untuk kami selaku kader
Partai Demokrat melihat masyarakat yang begitu antusias mendoakan Pak SBY dan
Partai Demokrat agar tetap jaya,” kata anggota DPR RI Komisi V ini di Serpong,
Tangsel, Minggu (30/3).
Karena itu, Korwil Banten III ini merasa yakin kalau
Partai Demokrat masih dicintai rakyat.
“Ini sebuah pembuktian bahwa rakyat masih mengharapkan
kader Partai Demokrat memimpin rakyat,” Ferrari menegaskan.
Caleg Partai Demokrat Dapil Tangerang Selatan 1 Wawan
Setiawan kepada wartawan di Serpong juga menegaskan, kampanye Partai Demokrat
di Kota Tangerang Selatan lebih memilih doa bersama dan kegiatan sosial.
“Insya Allah pada tanggal 5 April, Partai Demokrat baru
mengerahkan massa untuk kampanye terakhir. Sekarang kita lebih memilih
pendekatan kepada rakyat, dan menjelaskan bagaimana upaya pemerintahan pimpinan
Pak SBYterhadap rakyat, “kata Wawan yang juga Wakil Ketua II DPC Kota Tangerang
Selatan.
Warga juga mendoakan agar SBY dan Partai Demokrat tetap
memperjuangkan rakyat seperti yang dilakukan selama ini. (TeamPD/Gs)
Presiden SBY Setuju KPK dan Pastikan Bansos Tidak Untuk Kampanye
Jakarta - Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima surat dari Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) yang menanyakan soal anggaran bantuan sosial (bansos) pemerintah pusat
dan daerah. Presiden setuju dan memastikan bahwa dana bansos tidak boleh
digunakan untuk kampanye.
“Saya pikir apa yang disampaikan KPK beserta rekomendasinya
benar. Saya setuju dan mendukungnya,” kata Presiden SBY saat menggelar rapat
kabinet di Kantor Presiden, Selasa (1/4) pukul 08.00 WIB. Rapat yang juga
dihadiri Wapres Boediono ini membahas kegiatan kampanye. Presiden menyampaikan
tiga isu aktual terkait pemilu, yakni pendanaan, kecurigaan mengenai kecurangan
pemilu, dan keamanan serta ketertiban pemilu.
Pemerintah akan merespon rekomendasi dari KPK itu
sekaligus –karena ini musim kampanye, baik pemilu legislatif maupun pemilihan
Presiden– untuk memastikan bahwa penggunaan dana kampanye itu tertib, tidak ada
penyimpangan dan kesalahan.
“Saya akan keluarkan kebijakan dan arahan lebih lanjut
yang berlaku bagi seluruh jajaran pemerintah dan menyangkut keuangan bagi
pejabat negara, hingga tingkat bupati dan walikota,” Presiden SBY menambahkan.
Dalam pengantar rapatnya ini, Presiden juga kembali
menegaskan soal isu telah menggunakan dana yang tidak dibenarkan untuk kegiatan
kampanye. Itu tidak benar. “Saya sebagai pejabat negara tunduk kepada aturan yang
berlaku, itu juga saya laksanakan pada tahun 2009,” SBY menegaskan.
Presiden sudah berbicara langsung dengan pimpinan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit pengunaan dana kampanyanya. “Saya
sudah berbicara langsung dengan pimpinan BPK dan saya minta sungguh dilakukan
audit itu supaya masyarakat mengetahui tidak ada penyimpangan apapun dalam
penggunaan anggaran negara,” SBY menjelaskan.
Kemudian, SBY meminta melalui Mendagri, audit tersebut
juga dilakukan kepada para pejabat negara hingga tingkat bupati dan walikota.
“Pastikan semua mendapatkan audit, menteri, gubernur, bupati, walikota,
termasuk pejabat negara lain. Saya ingin transparansi dan akuntabilitas kita
junjung tinggi,” ujar Presiden.
Selama rangkaian kampanye pemilu 2014 ini, lanjut SBY, ia
tidak menggunakan fasilitas yang biasanya digunakan sebagai Presiden, seperti
terminal di bandara dan instansi TNI dan Polri. Hal ini untuk menghindarkan
dugaan miring dan konflik kepentingan.
Presiden juga meminta Mendagri dan Menteri Keuangan untuk
memberikan penjelasan mengenai kebijakan dan regulasi penggunaan dana kampanye,
utamanya ketika para pejabat negara melakukan kampanye pemilu.
Besok, rencananya Presiden akan menggelar rapat terbatas
berkaitan dengan implementasi pembangunan infrastruktur atau proyek-proyek
pembangunan. Termasuk diantaranya implementasi pembangunan Bandar Udara
Internasional di Semarang serta kekurangan listrik di Sumatera Utara.
Hadir
dalam sidang kali ini para menteri jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II,
diantaranya, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg
Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Mendagri Gamawan Fauzi, Menlu Marty Natalegawa,
dan Menkeu Chatib Basri. (TeamPD/Gs)Ajak Masyarakat Awasi, Presiden SBY Minta Yang Kalah Pemilu Tidak Ngamuk
Jakarta - Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengemukakan, saat ini muncul suara “awas,
Pemilu curang”. Ia mempertanyakan, siapa yang melakukan kecurangan karena
Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) saat ini bersifat
mandiri dan Independen.
“Pemilu dilaksanakan melalui sistem yang dilakukan oleh
KPU dan Bawaslu serta jajarannya. Silakan jajaran Bawaslu dan masyarakat luas
awasi,” kata Presiden SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono, yang
diunggahnya Selasa (1/4) pagi.
Saat memimpin sidang kabinet paripurna di kantor
Presiden, Jakarta, Selasa (1/4) pagi, Presiden SBY bahkan mengajak seluruh
masyarakat untuk melakukan pengawasan dan pencegahan kecurangan pemilu dengan
baik.
Presiden menegaskan, tidak ada yang ingin ada kecurangan
apapun di negeri tercinta ini. “Mari kita pastikan sistem pengawasan berjalan
dengan baik, siapa yang mendapatkan amanah undang-undang pengawasan dan
pencegahan kecurangan itu bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Terhadap pernyataan sejumlah pihak yang mengatakan ada intimidasi
dan paksaan dari sejumlah pejabat daerah, Presiden SBY meminta Mendagri untuk
melakukan komunikasi kepada Bawaslu dan KPU untk memantau jika ada pejabat
negara yang melakukan paksaan. “Dengarkan aduan rakyat kalau memang ada pejabat
di daerah yang melakukan intimidasi dan paksaan, memanggil coblos partai,
misalnya,” tutur SBY.
Adapun terhadap kecurigaan institusi intelijen “bermain”,
Presiden SBY mempersilakan jajaran Bawaslu dan masyarakat luas, termasuk media
massa ikut mengawasi jangan fitnah.
Presiden SBY juga menginstruksikan kepada Kapolri untuk
melindungi jika ada tokoh yang merasa terancam dalam proses Pemilu kali ini.
“Jajaran Polri dan aparat keamanan lainnya agar bekerja penuh —sebelum, selama
dan setelah pemungutan suara— untuk memastikan Pemilu berjalan tertib dan
aman,” pinta SBY.
Presiden SBY mengingatkan, jajaran TNI dan Polri agar
menjaga netralitas selama Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun
ini. “Jaga netralitas TNI dan Polri, tidak boleh tergoda kekuasaan.
Selama berstatus aktif, TNI dan Polri harus tetap lurus, tidak berpolitik,”
tegasnya.
Melalui akun twitternya @SBYudhoyono itu, Presiden SBY
mengatakan, Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 lalu telah berlangsung demokratis dan
tertib. Karena itu, ia berharap kita akan mengulanginya lagi di Pemilu 2014.
Saat Indonesia bisa menyelenggarakan 3-4 Pemilu dengn
Sistem Pilpres Langsung secara damai dan demokratis, lanjut Presiden, itu
menunjukkan demokrasi kita makin matang. “Ini berarti transisi dan konsolidasi
demokrasi kita berhasil. Berarti pula demokrasi sungguh membawa manfaat nyata
bagi rakyat Indonesia,” tutur SBY.
Presiden mengingatkan kepada peserta Pemilu Legislatif
dan Pemilu Presiden harus “siap menang, siap kalah”. “Yang menang bertenggang
rasa, yang kalah tidak perlu ngamuk,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pengalaman Pilpres 1999 dan sejumlah
Pilkada langsung, yang tadinya berjalan damai tiba-tiba menjadi anarkis. Karena
itu, Presiden SBY mengajak semua pihak untuk mencegahnya.
Kepala Negara mengingatkan, Indonesia negara hukum. Ada
saluran bagi rakyat yang akan mengadu dan menuntut. “Mari kita gunakan cara
demokratis yang diatur Undang Undang,” serunya. (TeamPD/Gs)
Langganan:
Postingan (Atom)