Minggu, 06 April 2014

Presiden SBY Telah Instruksikan Lanjutkan Pengembangan Bandara Semarang

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan instruksi untuk membicarakan lebih lanjut pengembangan insfrastruktur Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, yang sempat terhenti. Penundaan terjadi karena ketidaksesuaian antara pemerintah pusat dan daerah.
Presiden SBY menjelaskan hal ini dalam pengantar rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/4) pukul 11.00 WIB. Rapat yang juga dihadiri Wapres Boediono ini membahas pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang dan peningkatan daya listrik untuk Provinsi Sumatera Utara.
“Saya tahu, pengembangan infrastruktur sempat terhenti, karena tidak ada kesesuaian antara pihak-pihak terkait. Termasuk antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Namun saya senang, setelah menyampaikan instruksi pada 14 maret lalu, sudah dilakukan pembahasan lebih lanjut oleh pihak-pihak tersebut,” ujar Presiden SBY.
Membantu mempercepat pembangunan infrastruktur di Jateng merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah. Presiden SBY bahkan telah meminta menteri terkait untuk mempermudah setiap urusan dalam pengembangan infrastruktur di Jateng tersebut.
“Dengan demikian tidak ada lagi yang mandek, yang terhenti. Kalau segera bisa dituntaskan akan membawa kebaikan yang nyata bagi perekonomian di Jawa Tengah,” SBY menegaskan.
Presiden pernah pula menyampaikan komitmen ini saat meresmikan groundbreaking Infrastruktur Gas Bumi Terintegrasi Jawa Tengah, di Semarang, pada Maret lalu.
Mengenai masalah kelistrikan di Sumut, Presiden menjelaskan saat ini baru bisa disuplai 1.600 Mega Watt dari kebutuhan 1.800 Mega Watt. Menurut Presiden, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kebutuhan industri komersial dan rumah tangga di wilayah tersebut.
“Terkait hal ini, harus ada solusi jangka pendek, menengah, dan panjang. Saya sudah bicara dengan saudara Gubernur Sumatera Utara, Menteri BUMN, dan pihak-pihak terkait untuk segera diimplementasikan,” Presiden menjelaskan.
Presiden ingin masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II yang tersisa 7 bulan lagi, masalah listrik di Sumut ini bisa tuntas.
“Apa yang bisa kita percepat, kita percepat dan kurangi permasalahan untuk masa pemerintahan yang akan datang,” SBY menambahkan.
Hadir dalam rapat terbatas ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menkeu Chatib Basri, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menparekraf Mari Elka Pangestu, Mendag M.Luthfi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Menhut Zulkilfi Hasan, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Kapolri Jenderal Sutarman. (TeamPD/Gs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar