Medan, Sumatera Utara - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan sendiri
soal anggaran kampanye saat bertemu pemimpin redaksi dan wartawan senior Medan.
Presiden menegaskan bahwa semua seusai aturan.
“Semuanya terang benderang. Ini
berlaku sejak 2004 ketika Presidennya Ibu Megawati, berlaku juga 2009 saat saya
dan Pak Jusuf Kalla. Yang jelas, apa yang diatur dalam undang-undang dan
peraturan itulah yang saya taati,” kata Presiden SBY di Hotel JW Marriott, Medan, Sumatera Utara, Jumat (28/3) siang.
Mengenai perangkat yang melekat pada Presiden itu memang
dibiayai negara. “Kalau perangkat melekat Presiden itu dibiayai oleh negara,
hanya itu. Sisanya pasti tidak menggunakan biaya negara satu rupiah pun,” SBY
menegaskan.
Presiden juga telah meminta Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit saat selesai kampanye nanti.
Kemudian, Presiden meski
melakukan kampanye namun terus memantau seluruh kejadian di Tanah Air.
“Meskipun hari ini saya berkampanye sesuai dengan ketentuan Undang-Undang tapi
hakikatnya saya di mana pun tetap bekerja sebagai Presiden, mengambil
keputusan, pekerjaan administrasi juga saya lakukan. Saya memantau apa yang
terjadi secara nasional,” SBY menjelaskan.
Kamis (27/3) malam, Presiden SBY menerima laporan dari
Kapolri Jenderal Sutarman, yang menjelaskan pelaksanaan kampanye berjalan baik.
“Hangat pasti, memanas iya, saling menyerang. Ya itulah
politik. Tapi semua terukur, ada yang keras, tapi menurut saya tidak melebihi
kepatutannya. Mudah-mudahan terjaga sampai dengan tanggal 5 April dan 9 April
mendatang,” ujar SBY.
Hadir dalam pertemuan ini Muhammad Syahrir (Ketua PWI
Sumut), Farianda Putra (Medan Pos), Simon Pramono (LKBN Antara Medan), Teruna
Jasa Said (Berita Sore), Prabudi Said (Waspada), Adi Pramono (RRI Medan).
Sementara itu, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi
Politik Daniel Sparringa dalam kesempatan terpisah menambahkan bahwa Presiden
SBY sangat menghormati undang-undang dan peraturan lain yang terkait dengan
akuntabilitas anggaran negara. “Prinsip itu pula yang dipatuhinya untuk menarik
garis yang tegas di antara kegiatan yang dibiayai negara dan tidak,” ujar
Daniel. (TeamPD/Gs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar