Jumat, 28 Maret 2014

Menko Polhukam Djoko Suyanto Ke Mana Pun SBY Bergerak, Jabatan Presiden Melekat

Jakarta - Pergerakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari satu tempat ke tempat lain merupakan pergerakan sebagai Presiden. Jabatan presiden itu melekat pada dirinya. Itu sebabnya Presiden biasanya didampingi beberapa menteri nonpartai.
Menko Polhukam Djoko Suyanto menjelaskan hal ini di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (26/3) pagi, sesaat sebelum Presiden SBY bertolak ke Lampung.
“Namun, begitu Presiden mendarat dan beralih kegiatan untuk berkampanye sebagai ketua umum partai, maka para menteri tersebut juga memisahkan diri,” kata Djoko Suyanto. Para Staf Khusus juga memisahkan diri, menunggu di satu tempat – bisa di hotel — saat SBY berkampanye.
Alasan mengapa beberapa menteri nonpartai ikut serta adalah karena jalannya pemerintahan harus bisa dipantau oleh Presiden. Presiden, lanjut Djoko, juga harus memberikan kendali melalui menteri dan Mensesneg yang melekat saat itu untuk berkoordinasi dengan menteri-menteri yang lain apabila ada isu-isu yang harus diselesaikan.
“Selesai kampanye beliau tetap Presiden yang tetap melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Oleh karena itu, harus ada menteri yang mendampingi beliau. Segala urusan kan tidak harus beliau sendiri untuk mengoordinasikannya,” Menko Polhukam menjelaskan.
Karena dua menteri koordinator lainnya, Menko Perekonomian dan Menko Kesra, adalah orang partai, maka biasanya Menko Polhukam lah yang mendampingi. Djoko sendiri nonpartai.

Djoko menegaskan bahwa SBY sangat konsisten dengan hal itu. “Kita jaga pemisahan itu dengan tertib. Presiden juga sangat commit untuk itu,” tegasnya. (TeamPD/Gs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar