Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Indonesia,
yang berada dalam Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai negara bebas polio. WHO
menyatakan status ini Kamis (27/3) pada Conference Hall World Health Organization,
South-East Asia Regional Office di New Delhi India.
Selain Indonesia WHO juga
menyatakan 10 negara Asia Tenggara telah bebas polio, yang berarti virus
tersebut hilang dari 80% wilayah dunia. Sebelumnya Sri Lanka, Maldives dan Bhutan sudah bebas virus tersebut selama lebih 15
tahun.
Dalam laporannya, BBC menyebutkan India secara
resmi mencatat tiga tahun berturut turut tanpa kasus baru polio.
Pernyataan WHO ini merupakan “tonggak sejarah” dalam
usaha dunia menghilangkan virus yang mematikan tersebut.
Direktur kawasan Asia Tenggara WHO Dr Poonam Khetrapal
mengatakan, setelah pemberian sertifikat ini bukan berarti Indonesia
menghentikan program imonusasi terhadap balita.
“Ini adalah masalah yang sejak lama dihadapi kawasan,
tetapi sekarang kita bebas polio”. Meskipun demikian penyakit ini masih
mewabah di Afghanistan, Nigeria dan Pakistan.
Tantangan besar
Direktor Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof. Tjandra Yoga Aditama menegaskan,
walau telah dinyatakan bebas polio, Indonesia masih akan terus melakukan upaya
pencegahan.
Tjandra Yoga Aditama menyebut empat langkah pengamanan:
1. Menjaga dan meningkatkan cakupan imunisasi,
2). Mengubah secara bertahap vaksin polio menjadi
B-OPV dan IPV utk menghilangkan strain hidup,
3). Menjaga Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP)
apada angka 2 %
4). Mengamankan virus polio yang
ada di laboratorium.
Meskipun pengumuman ini sangat besar pengaruhnya di
dunia, WHO mengakui masih menghadapi tantangan besar sebelum memasuki era dunia
bebas polio 2018.
WHO mengingatkan bahwa polio muncul kembali di negara
konflik seperti Suriah yang sebelumnya berhasil mengatasinya.
Penyakit ini terutama menimpa
anak di bawah lima tahun. Virus menyebar dari makanan dan air beracun yang kemudian dapat memasuki sistem saraf
sehingga menyebabkan kelumpuhan pada setiap 200 infeksi.
Asia Tenggara merupakan kawasan keempat yang
dinyatakan bebas polio. Sebelumnya WHO menyatakan bebas polio bagi
Amerika, Pasifik Barat dan Eropa. Sedang Laut Tengah bagian timur dan Afrika
masih belum mendapatkan status yang sama.
Sepanjang sejarah pemerintahan, Indonesia telah dengan
sungguh-sungguh berusaha membebaskan rakyatnya dari penyakit menular dan
mematikan.
* Pada 1959, di masa Presiden Sukarno, pemerintah
memulai Komando Pembasmian Malaria (KOPEM),
* Pada 1974, pada masa pemerintahan Presiden
Suharto, Indonesia dinyatakan bebas Cacar. Delapan tahun kemudian, yaitu
pada 1980, dunia dinyatakan bebas Cacar.
* Pada 2014, masa Presiden SBY, Indonesia bebas polio
* Pada 2014, masa Presiden SBY, Indonesia
telah mendapat pengakuan WHO & UNICEF sebagai negara yang telah berhasil
melakukan eliminasi tetanus maternal dan neonatal pada 88,7% Kabupaten/Kota di
Indonesia, yang meliputi 97,4% penduduk Indonesia.Pada April – Mei 2014,
pemerintah akan melakukan eliminasi di 200 Kabupaten/Kota. (TeamPD/Gs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar