Cirebon, Jawa Barat - Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI E. Herman Khaeron yang akrab disapa Kang Hero menegaskan, sejarah perjalanan bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa sektor agraris merupakan keunggulan bangsa kita di dunia. Sektor ini sangat memikat karena menguntungkan dari sisi perekonomian.
“Perjalanan bangsa kita telah membuktikan, mulai zaman kerajaan, zaman penjajahan, hingga zaman semaju ini, sektor agraris merupakan keunggulan bangsa kita. Sektor inilah yang memikat penjajah ketika mereka mencari rempah-rempah untuk selanjutnya merambah hal-hal lain yang secara ekonomis menguntungkan bagi penjajah,” kata Herman Khaeron kepada website demokrat di kediamannya, wilayah Kabupaten Cirebon, beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI ini menyatakan, sektor agraris punya nilai tinggi pada masa penjajahan karena bangsa Eropa saat itu belum bisa mengembangkannya terkait permasalahan iklim. Karenanya Herman berkeinginan kuat agar sektor agraris menjadi kekuatan ekoonomi bangsa.
“Bangsa Indonesia harus menjaga potensi yang ada dan berusaha agar produktifitas sektor ini semakin tinggi dan secara perekonomian makin bernilai. Sektor agraris harus memiliki nilai penting bagi bangsa. Sektor ini butuh perhatian dan kebijakaan untuk kemudahan rakyat. Banyak problem yang harus dipahami dan didalami, agar ke depan sektor agraris menjadi sektor unggulan bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi juga bagi dunia. Karena bukan tidak mungkin sektor agraris bisa lebih mahal daripada emas, karena pangan adalah kebutuhan utama manusia,” kata Herman yang sebagai Wakil Ketua Komisi IV berkutat di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, dan perikanan.
Herman mengingatkan, sesungguhnya era kebangkitan sektor agraris bangsa ini telah dimulai ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencanangkan revitalisasi pertanian di Jatiluhur, Jawa Barat, 11 Juni 2005. Pencanangan ini memiliki filosofis bahwa Presiden SBY memberi perhatian khusus pada sektor agraris.
Berpedoman pada revitalisasi pertanian dan perhatian besar pada sektor agraris maka sejak menjadi Anggota DPR-RI pada 2009, terutama setelah menjadi Pimpinan Komisi IV, Herman ikut berjuang melahirkan banyak regulasi yang bertujuan menyejahterakan petani.
Pada tahun 2010 dihasilkan UU 13/2010 tentang Holtikultura yang didasarkan pada manfaat tanaman hortikultura bagi perekonomian rakyat. Pada 2012 dilahirkan UU tentang Pangan. Semangat UU ini adalah kemandirian dan kedaulatan pangan. Antara Revitalisasi Pertanian yang dicanangkan SBY dan kesemua UU tersebut adalah mata rantai yang saling terkait.
“Ketika ada semangat revitalisasi maka harus ada regulasi yang menjadi payung hukum bagi berbagai program sejalan dengan bertambahnya anggaran,” kata Herman yang meraih S2-nya di Institut Pertanian Bogor.
Pada 2013, lahir UU tentang Perlindungan Pemberdayaan Petani. UU ini bertujuan melindungi petani dalam bentuk asuransi. Jika ada kejadian luar biasa maka pemerintah wajib mengganti kerugian masyarakat. Pemerintah juga diwajibkan mendirikan bank khusus yang menangani permodalan pertanian. Hal lainnya, kemudahan lahan bagi petani melalui pemanfaatan lahan bebas milik negara. Juga keharusan membentuk lembaga ekonomi petani yakni Gabungan kelompok Tani.
Kerja Herman untuk menyejahterakan petani terus berlanjut. Ia bersama Komisi IV kini sedang menyusun UU tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan serta UU tentang Perkebunan.
Herman memang bertujuan bukan saja ikut serta menyejahterakan petani tetapi lebih dari itu mengangkat harkat dan martabat–petani.
“Sebagai pahlawan pangan, petani harus jadi profesi berrmartabat dan memiliki daya minat,” Herman menegaskan.
Kini Herman kembali mencalonkan diri sebagai Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan (dapil) Jawa Barat 8 yang meliputi Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon. Herman, yang dipercaya Ketua Umum Partai Demokrat SBY, sebagai Ketua Bapilu Partai Demokrat Dapil Jabar 8 merasa bersyukur mendapat amanah besar dari SBY. Ia menegaskan siap berjuang memberikan yang terbaik bagi pemberi amanah.
Herman juga menyadari betul, sebagai legislator, ia adalah wakil rakyat. Sebagai wakil rakyat, tentunya ia harus bergandengan dengan rakyat; membantu setiap kesulitan; dan terus memupuk harapan rakyat.
Kepada para kader Partai Demokrat, Ketua Departemen Pertanian DPP-PD itu meminta seluruh kader aktif bergerak; door to door menyampaikan Program Pro-Rakyat Pemerintahan SBY semisal raskin, KUR, jamkesmas, jampersal, BOS, bea siswa miskin, bantuan pemberdayaan petani dan nelayan,serta banyak lagi program yang belum maksimal tersosialisasi.
Herman juga mengajak masyarakat untuk berterimakasih dalam pemberantasan korupsi kepada Presiden SBY (yang juga Ketua Umum Partai Demokrat). Ia menegaskan, SBY dan Partai Demokrat memberantas korupsi tanpa pilih kasih, bahkan para kader sendiri ditindak.
“Marilah memberikan apresiasi karena capaian Presiden SBY dan Partai Demokrat dalam menegakkan hukum serta keadilan untuk rakyat. SBY dan Partai Demokrat telah terbukti berani memberantas korupsi tanpa tebang pilih,” kata Herman Khaeron di ujung pertemuan. (TeamPD/Gs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar