Cirebon, Jawa Barat - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC-PD) Kota Cirebon Nasrudin Azis menargetkan meraih tujuh (dari 35) kursi DPRD Kota Cirebon pada Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April 2014. Sebelumnya pada Pileg 2009, Partai Demokrat meraih kemenangan dengan perolehan 6 kursi DPRD di Kota Cirebon.
“Saya optimistis target tersebut dapat diraih karena pada Pileg 2009, Partai Demokrat juga mampu menjadi yang terbesar di Kota Cirebon,” kata Nasrudin Azis yang juga wakil Waklikota Cirebon kepada web demokrat di ruang kerjanya baru-baru ini.
Kunci kemenangan Partai Demokrat di Kota Cirebon, kata Azis yang telah memimpin DPC-PD Kota Cirebon sejak 2003, adalah adanya kebersamaan antara sesama kader. Tanggung jawab dipikul bersama.
“Saya mengajak para kader menghindari keinginan berkuasa. Keinginan berkuasalah yang menyebabkan keributan antar-kader. Itulah yang saya kembangkan selama 11 tahun memimpin DPC-PD Kota Cirebon. Saya tekankan bahwa semua kader berkewajiban mengembangkan partai; semua kader memiliki tanggung jawab bersama,” kata Aziz.
Sebagai Wakil Walikota Corebon,. Azis tentu lebih mengutamakan tugas mengabdi pada masyarakat, tetapi berkat prinsip tanggung jawab bersama maka para kader di Kota Cirebon mampu menjalankan tugas-tugas kepartaian.
“Semua tugas dan program partai dari pusat hingga cabang dapat terlaksana dengan baik,” kata Azis.
Sosok low profile ini mengatakan, masyarakat Kota Cirebon sangat paham bahwa Nasrudin Azis yang Wakil Walikota adalah Ketua DPC-PD Kota Cirebon. Artinya keberhasilan pembangunan di Kota Cirebon adalah keberhasilan Partai Demokrat. Lebih dari semua itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah kader terbaik sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat. Sehingga capaian Pemerintah mulai pusat hingga pelosok adalah capaian Partai Demokrat selaku partai utama pendukung Pemerintahan SBY.
“Jadi apa yang saya lakukan swebagai Wakil Walikota Cirebon adalah menjalankan tugas Partai Demokrat sebagai pengawal tercapainya program Pemerintahan Presiden SBY,” kata Azis yang dilantik sebagai Wakil Walikota Cirebon, berpasangan dengan Ano Sutrisno, pada 16 April 2013.
Azis menegaskan, jika ada kebersamaan antar-kader maka tidak ada masalah menjalankan tugas ganda sebagai pengabdi masyarakat, baik sebagai wakil walikota maupun Ketua DPC.
Azis juga menyatakan, masyarakat saat ini sudah sangat cerdas. Mereka memahami bahwa opini buruk tentang Partai Demokrat di berbagai media massa adalah upaya politik untuk menyudutkan Partai Demokrat terutama kekuatan kader terbaiknya SBY.
“Suguhan media itu adalah agenda politik dan masyarakat tahu. Mereka paham, mana fakta dan mana politik. Masyarakat cerdas,” Azis menyampaikan.
Terkait setahun memimpin Kota Cirebon bersama Ano Sutrisno, Azis menerangkan, saat ini pihaknya tengah membangun sistem terbaik. Artinya, sistem yang bagus dipertahankan dan kurang tepat diperbaiki. Termasuk pengaturan para pejabat di Kota Cirebon memakai pedoman berdasarkan profesionalisme pada tiap posisi.
Visi Kota Cirebon adalah “Ramah”. R adalah singkatan religius. A artinya Aman. M artinya Maju; jika akhlaknya baik dan kotanya aman, tentulah Kota Cirebon maju. A selanjutnya Aspiratif, Pemerintah Kota (Pemko) Cirebon siap mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat. H artinya hijau karena Pemko Cirebon mengharapkan kotanya memiliki ruang terbuka hijau yang sesuai. Banyaknya oksigen yang tersedia, tentu semakin menyehatkan masyarakat Kota Cirebon. (TeamPD/Gs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar