Kamis, 20 Maret 2014

Demokrat: SBY Ditonjolkan karena Paling "Aman"

Jakarta - Sosok Presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sangat melekat di Partai Demokrat. Hampir semua atribut kampanye partai ini memuat gambar SBY. Jargon yang diusung pun "Partai Demokrat, Partainya SBY". Mengapa hanya sosok SBY yang ditonjolkan?

Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Melani Leimena Suharli mengatakan, SBY kembali ditonjolkan dalam kampanye Partai Demokrat sebagai pilihan yang "aman". "Dalam artian, Pak SBY kan sudah terbukti, dia Ketua Umum, dan juga Presiden," ujar dia di Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Ketika ditanya alasan peserta-peserta konvensi tidak masuk dalam materi kampanye Demokrat, Melanie menjawab itu karena hingga sekarang partainya belum menetapkan calon terpilih dari konvensi itu. Saat ini Partai Demokrat masih menggelar konvensi calon presiden dengan 11 orang menjadi kandidat.

"Kalau saat ini (kandidat dari konvensi) dimunculkan, internal Demokrat akan merasa disingkirkan. Pasti akan bertanya kenapa bukan kami, justru peserta konvensi? Jadi yang paling aman dan tidak timbulkan kecemburuan ya Pak SBY sendiri," ucap Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat ini. 

Melani menampik partainya krisis tokoh. Menurut dia SBY adalah simbol nyata pemerintahan saat ini yang sukses memajukan Indonesia. Keberadaan SBY juga diperlukan untuk memperkuat slogan kampanye Demokrat pada Pemilu 2014 yaitu "Beri Bukti, Bukan Janji". 

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie pun tak menampik bahwa partainya terus mengedepankan sosok SBY dalam setiap kampanye politik. Hal itu dilakukan dengan kesadaran penuh bahwa SBY merupakan satu-satunya figur internal yang mampu mendongkrak dukungan publik terhadap Partai Demokrat. 

"Saya teliti di dua kali pemilu, rakyat lebih memilih partai karena sosok tokoh," kata Marzuki di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/3/2014). Dia menuturkan, partainya bisa saja menonjolkan figur selain SBY dalam kampanye politik. Cara itu pernah dicoba, tetapi belum menuai hasil seperti yang diharapkan. 

Selain kader internal, kata Marzuki, Partai Demokrat juga memiliki kandidat dari konvensi calon presiden yang dapat menjadi juru kampanye nasional. Namun, kehadiran para kandidat ini tak kunjung menuai respons publik karena minimnya pemberitaan. "Ya semuanya bisa ditokohkan, tapi memang tidak mudah. Saya juga kampanye, beriklan, tapi di daerah-daerah," ujar dia. (TeamPD/Gs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar