Minggu, 23 Maret 2014

Kelanjutan Program Presiden SBY Pondasi Koalisi Partai Demokrat


Jakarta - Kurang kuatnya figur calon presiden yang telah muncul saat ini, membuat peta politik diprediksi berubah signfikan. Akibatnya, kemungkinan besar tidak akan ada parpol dominan yang mampu meraih suara di atas 20 persen. Begitu pula dengan peluang capres yang maju sendiri tanpa berkoalisi dengan parpol lain.
“Menurut saya sulit di 2014 nanti, ada parpol yang menang mutlak karena dengan peta politik sekarang, tidak ada parpol yang punya figur kuat yang bisa membuat parpol naik pesat elektabilitasnya, seperti tahun 2004 dan 2009 saat SBY jadi capres,” tutur Harry Witjaksono kepada Jurnal Depok, Minggu (2/3).
Guna memerkuat argumentasinya, Harry memberi contoh di 2004 dan 2009 tingkat popularitas dan elektabilitas SBY bisa mencapai 60 persen. “Kalau dibandingkan dengan Jokowi saja, yang saat ini jadi trending figure, hasil surveinya paling tinggi sekitar 40 persen,” ujar calon Legislator DPR RI Dapil Jabar VI Kota Bekasi-Depok itu
Bahkan berdasarkan peta politik mutakhir setelah deklarasi Jokowi sebagai capres PDIP, lanjut Legislator Komisi III DPR RI ini, sudah tampak beberapa parpol melakukan pembagian kekuasaan menuju koalisi parpol.
“Dari kampanye sekarang saja tampak gejala beberapa partai akan melakukan power sharing. Seperti maneuver politik yang dilakukan Pak Prabowo lewat Gerindra yang merespon deklarasi capres Jokowi,” ungkapnya.
Atas berbagai perkembangan mutakhir itu, Demokrat, lanjut Harry, akan terus berupaya memertahankan elektabilitasnya seperti di 2009. Meskipun Harry mengakui, situasi saat ini berbeda dengan iklim politik 2009.
“Tapi masih ada kemungkinan, setidaknya Demokrat saat ini sudah di posisi 3 besar. Perbedaan persentase dengan parpol di atasnya juga tidak terpaut jauh,” imbuh Ketua Pansus RUU Pencucian Uang, yang kini sangat berguna menjerat para koruptor oleh KPK, Kejaksaan dan Kepolisian itu.
Terhadap peluang Demokrat berkoalisi dengan parpol lain, Harry mengaku belum mengetahui perkembangannya. Namun menurutnya, Demokrat masih akan menunggu hasil pemilu legislatif Rabu, 9 April 2014. “Kami menunggu hasil pileg,” ujarnya.
Kendati demikian, kata Harry, Demokrat akan mendukung capres yang melanjutkan program pembangunan pro rakyat (Pro Poor), pro pembukaan lapangan kerja (Pro Job), pro pertumbuhan (Pro Growth) dan pro lingkungan (Pro Environment).
“Demokrat akan mendukung capres yang melanjutkan program yang telah diwariskan Presiden SBY. Hal-hal yang kurang baik harus kita perbaiki bersama. Demokrat juga akan berkoalisi dengan parpol manapun yang penting menjaga komitmen melanjutkan 4 program yang dirintis SBY. Demi kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa dan negeri ini yang lebih baik, termasuk tetap diperhitungkan oleh bangsa lain di muka bumi,” tandasnya. (TeamPD/Gs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar