Berkereta ke Kuala Namu
Team DPP Partai Demokrat
Minggu, 06 April 2014
BMKG: Potensi Terjadinya Tsunami di Indonesia Sudah Berakhir
Jakarta - Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pernyataan
berakhirnya potensi tsunami di Indonesia akibat gempa bumi dengan Kekuatan 8
Skala Richter di Chili, Amerika Selatan, Rabu (2/4).
BMKG mengeluarkan pernyataan tersebut melalui akun
Twitternya, @infoBMKG, Kamis (3/4) pagi. “Potensi Tsunami Akibat Gempabumi
Tanggal 2 April 2014 dengan Kekuatan 8 Skala Richter di Chili Dinyatakan
Berakhir untuk Wilayah Indonesia.”
Sebelumnya, Rabu (2/4) BMKG mengeluartkan peringatan dini
akan datangnya gelombang tsunami akibat gempa bumi besar berskala 8 SR pada
kedalaman 10 km di Pantai Utara Chili atau 240 Barat laut Bombay India pada
Rabu (2/4) pukul 06.46 WIB.
BMKG dalam peringatan dini itu menyebutkan “Tinggi
potensi tsunami 0 – 0,5 meter, waktu kedatangan tsunami pada Kamis (3/4) pukul
05.11 wib hingga 19.44 Wib.”
Atas keluarnya peringatan dini oleh BMKG, Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, memerintahkan agar
peringatan dini tersebut disampaikan kepada masyarakat dan Badan Pengendalian
Bencana Daerah (BPBD). Syamsul juga mengimbau masyarakat untuk tetap
tenang dan selalu waspada, dan belum perlu ada pengungsian.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo
Nugroho menyebutkan, peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis
penjalaran tsunami. BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami
tersebut kepada Posko BNPB.
“Ada 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi
di Indonesia akan berpotensi terjadi tsunami. Tinggi potensi tsunami 0 – 0,5
meter,” kata Sutopo Purwo Nugroho.
Gempa di Pantai Utara Chili sendiri telah
menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chili, Peru,
Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua. Gempa dan tsunami telah
menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. (TeamPD/Gs)
BPRI Wujud Tanggung Jawab Pemerintah Siapkan Pemimpin Masa Depan
Jakarta - Negara,
dalam hal ini pemerintah, memiliki tanggung jawab untuk menyediakan peluang
belajar kepada generasi muda agar bisa menjadi manusia unggul dan berdaya saing
tinggi. Falsafah dan motto ‘pendidikan untuk semua’ telah dikembangkan
pemerintah melalui program aksi dan kebijakan nyata.
“Miisalnya, pemberian beasiswa kepada anak dari keluarga
yang tidak mampu dan program prorakyat sebagai penanggulangan kemiskinan
melalui Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah),” kata Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono saat meluncurkan ‘Indonesia Presidential Scholarship’ atau
Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI), di Istana Negara, Rabu (2/4) sore.
Persoalan yang sering dihadapi generasi muda Indonesia
adalah, ujar Presiden SBY, apakah mereka semua memiliki kesempatan untuk terus
belajar dan menjadi manusia unggul tersebut. Oleh karena itu, pendidikan untuk
semua menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam 10 tahun terakhir ini.
“Anggaran cukup besar untuk memastikan anak-anak
Indonesia bisa bersekolah dengan mudah. Sekolah makin berkualitas dan yang
tidak mampu kita gratiskan. Itu basic policy yang kita jalankan,” SBY
menjelaskan
Setelah peluang untuk bersekolah diberikan, lanjut Kepala
Negara, maka terpikir cara untuk bangsa ini bisa mempercepat membangun manusia
unggul tersebut. Dengan perekonomian yang makin kuat, tumbuh, dan pendapatan
dan belanja negara yang besar, pemerintah bisa memberikan peluang yang lebih
besar lagi.
Indonesia Presidential Scholarhsip merupakan program aksi
untuk membangun manusia unggul tersebut.
“Kita berikan rasa keadilan pendidikan untuk semua dan
diutamakan memberikan kesempatan bagi saudara-saudara yang tidak mampu. Dengan
demikian, kalau ini diletakkan dalam kebijakan nasional terpadu dan berwawasan
ke depan, jalan yang kita tempuh benar dan tepat. Masih ada potensi besar untuk
meningkatkan bangsa kita,” Presiden SBY menjelaskan.
Menurut SBY, pemimpin masa depan harus dipersiapkan dan
dibentuk dengan baik. Pemerintah harus secara aktif mempersiapkannya untuk
profesi apa pun. Presiden berharap program Beasiswa Preesiden ini bisa
mempersiapkan pemimpin pada10-20 tahun mendatang.
“Gunakan dengan baik. Ikuti pendidikan dengan baik,
laksanakan tugas dengan semangat, hormat, dan pengabdian untuk negara. Negara
menunggu darma bakti kalian untuk kemajuan bangsa dan negara,” SBY berpesan. (TeamPD/Gs)
Presiden SBY, Pemerintah Luncurkan Program Beasiswa Presiden RI
Jakarta - Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Wapres Boediono, meluncurkan ‘Indonesia
Presidential Scholarship’ atau Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) di
Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/4) pukul 15.00 WIB.
Program beasiswa ini
diberikan Pemerintah Indonesia kepada warga negara Indonesia untuk menempuh
jenjang pendidikan magister (S2) dan doktor (S3) di sejumlah perguruan tinggi
terbaik dunia.
Mendikbud Mohammad Nuh menjelaskan, beasiswa tersebut
disampaikan oleh Presiden sejak awal 2013 untuk mempersiapkan generasi emas 100
tahun pada tahun 2045 dimana bangsa Indonesia akan memiliki populasi usia muda
yang besar. Diharapkan dengan program beasiswa ini akan lahir pemimpin baru
yang berpengetahuan, berketerampilan, serta cinta dan bangga dengan tanah
airnya.
Gagasan program ini sudah ada sejak awal 2013, namun baru
kali ini resmi diluncurkan.
“Ketika kiamat esok hari, kita punya benih, maka tanamlah
benih itu. Masa kampanye bukanlah masa yang steril dalam kebaikan, selama tidak
disalahgunakan,” ujar M. Nuh.
Sementara itu, Presiden SBY menjelaskan bahwa peluncuran
BPRI ini merupakan babak penting dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju
bangsa yang lebih maju. Yakni, dengan memiliki SDM (sumber daya manusia) yang
unggul.
Potensi SDA yang baik harus diikuti dengan manusianya
yang juga unggul, maju, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memiliki daya saing yang tinggi. “Itulah sebenarnya cara pandang yang harus
dibangun jika ingin 100 tahun setelah merdeka, Indonesia benar-benar menjadi
bangsa dan negara yang maju dan sejahtera,” kata Presiden SBY dalam
sambutannya.
Selain meluncurkan BPRI, SBY juga meresmikan tujuh
perguruan tinggi negeri (PTN) baru di Indonesia. PTN tersebut adalah
Universitas Teuku Umar (Aceh Barat), Universitas Tidar Magelang, Universitas
Siliwangi (Tasikmalaya), Universitas 19 November (Kolaka), Politeknik Negeri
Subang, Politeknik Negeri Ketapang, dan Politeknik Tanah Laut, Tanah Laut
(Kalsel).
Dengan adanya BPRI ini, maka semakin banyak jenis beasiswa
yang dijalankan oleh LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Sebelumnya LPDP
sudah menjalankan program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Data terakhir
jumlah penerima BPI sudah ada sekitar 1.500 orang. Anggaran untuk dua jenis
program beasiswa itu adalah Rp 500 miliar per tahun. Dana itu merupakan bagian
dari hasil pengelolaan dana abadi pendidikan yang berjumlah Rp 15 triliun
lebih.
Hadir pula dalam acara ini Menlu Marty Natalegawa,
Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Wamenag Nasaruddin Umar, dan
Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (TeamPD/Gs)
Hindari Pantai, Ada Tsunami Akibat Gempa di Chili
Jakarta - Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan datangnya gelombang tsunami
akibat gempa bumi besar berskala 8 SR pada kedalaman 10 km di Pantai Utara
Chili atau 240 Barat laut Bombay India pada Rabu (2/4) pukul 06.46 Wib.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo
Nugroho menyebutkan, peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis penjalaran
tsunami. BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami tersebut kepada
Posko BNPB.
“Ada 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi
di Indonesia yang berpotensi terjadi tsunami. Tinggi potensi tsunami 0 – 0,5
meter,” kata Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Rabu (2/4).
Ia menyebutkan, hempa di Pantai Utara Chili sendiri
telah menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chili, Peru,
Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua. Gempa dan tsunami telah
menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
BNPB memperkirakan waktu kedatangan tsunami pada Kamis
(3/4) pukul 05.11 wib hingga 19.44 Wib. Status peringatan adalah WASPADA.
“Artinya Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada pada
status WASPADA diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk
menjauhi pantai dan tepian sungai di sekitar pantai. Waktu tiba gelombang dapat
berbeda. Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar,” kata Sutopo.
Menurut Sutopo, daerah di pesisir di Provinsi Papua
seperti Kota Jayapura, Jayapura, Sarmi, Waropen, Biak Numfor, dan Supiori
diperkirakan akan berpotensi terjadi tsunami pada pukul 05.11 hingga 05.51 Wib.
Demikian pula daerah lain seperti di Malut, Maluku, Papua Barat, Banten, Jatim,
DIY, Jateng, Jabar, Lampung, NTB, NTT, Bali, Suawesi dan Kaltim juga
berpotensi tsunami dengan tinggi 0 – 0,5 meter dengan waktu bervariasi.
Daerah-daerah yang berpotensi terkena tsunami dapat di akses di www.bnpb.go.id
.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan agar
peringatan dini tersebut disampaikan kepada masyarakat dan BPBD. “Masyarakat
dihimbau tetap tenang dan selalu waspada. Belum perlu ada pengungsian,” ujar
Sutopo. (TeamPD/Gs)
Manfaat Jalur Rel Ganda di Kawasan Pantai Utara Jawa
Jakarta
- Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini sedang
membangun dan mengembangkan jalur rel ganda untuk beberapa rute perjalanan.
Sejak tahun 2012 sudah dimulai pengerjaan jalur rel ganda untuk rute
Jakarta-Surabaya yang direncanakan akan dioperasikan di sejumlah bagian pada
April 2014.
Jalur rel ganda adalah jalur kereta yang jumlahnya dua
atau lebih dengan tujuan agar masing-masing jalur digunakan untuk arah yang
berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan kepala dengan kepala
(head on) serta untuk meningkatkan kapasitas lintas. Di samping itu juga bisa
meningkatkan aksesibilitas bila terjadi gangguan terhadap salah satu jalur
(Wikipedia 2014).
Jalur rel ganda ini dibangun dengan pembiayaan dana
yang bersumber dari APBN 2012 sebesar Rp.1,190 triliun dan juga dari APBN
2013 sebesar Rp.1,208 triliun (http://m.dephub.go.id 21/1/2012).
Pengerjaan jalur rel ganda yang menghubungkan Jakarta
hingga Surabaya ini terbagi dalam beberapa segmen pengerjaan di sejumlah
wilayah. Segmen-segmen tersebut antara lain: Cirebon-Brebes sepanjang 63 km,
Pekalongan-Semarang sepanjang 90 km, Semarang-Bojonegoro sepanjang 180
km, Bojonegoro-Surabaya sepanjang 103 km. Pengoperasian jalur rel ganda kereta
api di wilayah Pantai Utara Pulau Jawa tersebut dapat memberikan sejumlah
manfaat terutama dalam bidang ekonomi dan juga terkait dengan perpindahan
manusia, barang, dan jasa (bisniskeuangan.kompas.com 2014/03/27).
Perpindahan manusia dan juga barang dan jasa akan
ditempuh dengan waktu yang lebih singkat dengan adanya pengoperasian jalur
ganda ini. Dengan adanya jalur ganda ini waktu tempuh tersebut dapat dipangkas
menjadi 8-9 jam di mana sebelumnya ditempuh 10-12 jam. Jadwal perjalanan dan
lalu lintas kereta pun akan semakin banyak dengan dimulainya pengoperasian
jalur rel ganda kereta api ini.
Menurut Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susanto,
melalui pengoperasian jalur ganda kereta api di Pantura ini diharapkan terjadi
peningkatan lalu lintas kereta api hingga 200 kali setiap hari, di mana
sebelumnya hanya mencapai 84 kali setiap hari. Dengan semakin singkatnya
waktu tempuh perjalanan dan peningkatan lalu lintas kereta api ini dapat
memberikan keuntungan bagi masyarakat karena proses pemindahan barang dan jasa
akan semakin cepat sampai, dan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan yang
diakibatkan karena masalah keterlambatan (http://m.dephub.go.id 2014/03/12)
Manfaat lainnya yang juga bisa didapatkan oleh masyarakat
dan pelaku bisnis adalah terkait dengan keamanan perjalanan kereta itu sendiri.
Hal ini jika dikaitkan dengan waktu tempuh perjalanan yang semakin singkat yang
hanya dibutuhkan waktu 8-9 jam, maka tidak akan adanya lagi persilangan antara
kereta api yang kerap terjadi pada penggunaan jalur tunggal kereta yang pada
akhirnya akan semakin baiknya keamanan perjalanan. Hal lain juga yang patut menjadi
perhatian adalah dengan adanya peningkatan lalu lintas barang dan jasa di
Pantura dengan jalur rel ganda, maka diharapkan perjalanan peti kemas dapat
dipindahkan dari yang sebelumnya menggunakan jalan darat di Pantura menggunakan
kendaraan pengangkut barang seperti kontainer ke jalur kereta api dengan jalur
rel ganda ini. Karena dengan pemindahan tersebut dan tidak lagi menggunakan
kendaraan pengangkut barang seperti konteiner dapat memberikan manfaat terkait
dengan efisiensi bahan bakar, turunnya polusi, mengurangi kemacetan di daerah
Pantura, dan juga jalan di sekitar daerah Pantura akan lebih bertahan lama dan
tidak cepat rusak (bisniskeuangan.kompas.com 2014/01/09).
Sebelumnya juga terdapat sejumlah kendala dalam
pengerjaan jalur rel ganda kereta api ini. Kendala tersebut lebih disebabkan
karena masalah pembebasan lahan di sejumlah titik yang dilalui oleh jalur ganda
tersebut. Titik-titik tersebut berada di Semarang, kawasan dekat Sungai
Bengawan Solo, dan kawasan Tandes, Surabaya. Namun hal tersebut dapat
diatasi pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan.
Menurut Wakil Menteri Perhubungan, untuk daerah Semarang
tanah yang digunakan adalah tanah negara namun sudah ada keputusan yang
menyatakan tanah yang ditempati warga dapat diganti dengan syarat harus
mengajukan sertifikat terlebih dahulu. Untuk daerah Sungai Bengawan Solo,
terdapat kemajuan yaitu para warga di sana telah menyetujui penggantian lahan
(bisnis.liputan6.com 2014/2/26). Untuk kawasan Tandes, Surabaya sendiri yang
terjadi adalah pemerintah harus menggeser letak jalur rel ganda dengan tujuan
agar masyarakat yang terkena penggusuran dapat diminimalisasi. Masyarakat yang
digusur dikawasan tersebut menempati wilayah yang secara hukum merupakan milik
dari PT KAI. Oleh karena itu sejak dari awal pembangunan jalur rel ganda ini,
Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara terus menerus melakukan sosialisasi
kepada masyarakat dengan harapan masyarakat bisa mengerti bahwa pembangunan
jalur rel ganda ini adalah untuk kepentingan masyarakat sendiri (m.dephub.go.id
2012/05/07)
Dengan pembangunan jalur rel ganda kereta api di wilayah
Pantai Utara Jawa ini diharapkan benar-benar membawa manfaat yang
sebesar-besarnya bagi masyarakat. Selain itu juga ada peningkatan ekonomi di
kawasan-kawasan yang dilalui oleh jalur rel ganda tersebut, yang pada
akhirnya kesejahteraan masyarakat juga meningkat. (TeamPD/Gs)
Pembangunan PLTU Nagan Raya Dipercepat untuk Atasi Listrik Sumut
Jakarta - Untuk
mengatasi defisit listrik di Sumatera Utara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
meminta pembangunan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dipercepat.
Dalam dua pekan ke depan harus sudah rampung. Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan hal tersebut
dalam keterangan persnya usai menghadiri rapat terbatas kabinet di Kantor
Presiden, Rabu (2/4) siang. Rapat sendiri membahas pengembangan infrastruktur
Bandara Ahmad Yani Semarang, Jateng, dan kelistrikan di Sumatera Utara (Sumut).
“Langkah jangka pendek yang pertama adalah mempercepat
pembangunan PLTU Nagan Raya dengan kapasitas listrik 2×95 MW. Proses
pembangunan PLTU ini sudah memasuki tahap pemasangan pipa pada April ini. Jadi,
solusi jangka pendek sudah teratasi,” ujar Hatta Rajasa.
Ada juga usulan ‘excess
power’ dengan menambah
kapasitas yang ada di PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menjadi 130 MW,
dari semula 90 MW.
Presiden secara tegas memberikan tenggat dua pekan untuk
menyelesaikan persoalan jangka pendek masalah listrik di Sumut tersebut.
Tenggat yang sama juga berlaku untuk pembahasan teknis pengembangan Bandar
Udara Internasional Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam dua pekan ke depan, Presiden SBY meminta
pembicaraan antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebagai pemilik lahan
bandara dengan PT Angkasa Pura sebagai pihak pengelola bandara dapat
diselesaikan.
“Dalam dua pekan ke depan, Bapak Presiden meminta agar
ini bisa dirampungkan. Menko Polhukam juga akan segera memimpin rapat bersama
Kemenhan dan pihak-pihak terkait lainnya mengenai Bandar Udara Ahmad Yani,”
Hatta menjelaskan.
Dalam rapat tadi, ujar Menko Perekonomian, juga
dilaporkan adanya usulan baru dari Kemenhan dan Dirjen Kekayaan Negara
Kementrian Keuangan dalam menetapkan pola kerja sama bagi hasil sebagai upaya
percepatan pembangunan Bandara Ahmad Yani .
“Nantinya dalam keekonomian yang akan dikelola Angkasa
Pura ini masuk dalam kategori commercially
viable sehingga dapat
mempercepat Bandara Ahmad Yani di Semarang,” Hatta menambahkan. (TeamPD/Gs)
Langganan:
Postingan (Atom)