Jakarta - Kapolri Jenderal Sutarman mengungkapkan belum ditemukan pelanggaran berarti selama pelaksanaan kampanye pemilu 2014 yang berlangsung sejak 16 Maret lalu. Memang ada laporan adanya dugaan politik uang di Sidoarjo, Jawa Timur, namun hal itu masih dalam penyelidikan.
“Ada laporan dari Sidoarjo akan adanya politik uang. Nanti diselidiki apakah itu termasuk ranah politik uang atau tidak,” kata Kapolri Sutarman dalam keterangan persnya usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (19/3) sore.
Sutarman menjelaskan, kalau ada seseorang memberikan uang kepada peserta kampanye untuk membeli makanan, maka hal itu masuk dalam anggaran kampanye. Bukan politik uang. “Tapi kalau, misalnya, dia bagi-bagi duit kepada para pemilih untuk memilih calon tertentu, itu baru politik uang. Ini masih dalam proses, nanti akan kita tindak lanjuti,” Sutarman menjelaskan.
Kondisi aman ini berkat kesadaran masyarakat akan pentingnya proses demokrasi. “Kalau masyarakat kita menghendaki aman, insya Allah akan aman. Dan Polri sebagai aparat penegak hukum dan keamanan bersama dengan aparat keamanan lainnya akan mengawal proses demokrasi ini agar berlangsung aman,” ujar Sutarman.
Mengenai kecelakaan kendaraan pembawa surat suara untuk pemilih tuna netra di Aceh pada 16 Maret lalu, Sutarman mengatakan hal itu sudah teratasi. Polri sudah ikut membantu sehingga sekarang logistik tersebut sudah sampai ke KPUD setempat.
Dalam kasus lain di Aceh, lanjut Kapolri, sudah ada 2 pelaku yang ditangkap. Dengan ini diharapkan situasi di Aceh akan kondusif.
“Rakyat Aceh khususnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya akan bisa menggunakan hak pilihnya tanpa perlu ditakuti oleh perasaan-perasaan, tekanan-tekanan kekerasan maupun tekanan lainnya sehingga rakyat akan menggunakan hak pilihnya dengan jernih,” kata Sutarman. (TeamPD/Gs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar