Rabu, 19 Maret 2014

Pemerintah Akan Sewa Pesawat Amfibi untuk Atasi Kebakaran


Jakarta - Kondisi terakhir kualitas udara di Riau sudah semakin baik, dimana menurut Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah berada pada level 60-90. Untuk menghadapi musim kemarau yang kemungkinan terjadi pada April hingga Juni, pemerintah menambah kekuatan armada untuk water bombing, termasuk menyiapkan penyewaan pesawat amfibi dari Rusia.
Demikan dikatakan Menko Kesra Agung Laksono dalam keterangan persnya usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (19/3) sore.
Mengingat kebakaran juga sering terjadi delapan provinsi lain, untuk jangka waktu panjang pemerintah juga berencana membeli pesawat jenis itu.
“Di samping helikopter yang besar, juga ada pesawat-pesawat amfibi. Dalam jangka panjang kita harus mempersiapkan keadaan yang terburuk. Kita sudah siap baik penegakan hukumnya juga peralatan-peralatan yang memadai mengingat luasnya wilayah kita,” ujar Agung Laksono.
Pemerintah sedang mempelajari kemungkinan-kemungkinan tersebut, disesuaikan dengan keuangan negara. “Ini dipandang perlu di masa mendatang kita memiliki peralatan tersebut,” Agung menjelaskan.
Selain itu, Menko Kesra juga menyampaikan bahwa meskipun tadi pagi ada spot-spot api yang berasal dari Dumai, Pulau Rupat, dan sekitaranya tapi satgas darat sudah bisa melakukan operasi pemadaman sehingga keadaan dapat kembali terkuasai.
“Ini adalah realisasi dari instruksi Bapak Presiden bahwa dalam waktu 3 minggu sudah dicapai suatu keadaan dimana tidak ada kebakaran lahan dan hutan serta tidak ada lagi asap yang mengganggu masyarakat sekitar dan negara-negara lain,” ujar Agung.
Menurut Agung, laporan terakhir siang tadi mengatakan jarak pandang di Riau sudah mencapai 7 hingga 8 km sehingga aktivitas penerbangan sudah bisa dilakukan dengan baik.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman yang turut memberikan keterangan pers, mengatakan upaya penegakan hukum terkait bencana asap di Riau sudah dilakukan. Hingga saat ini yang ditangkap sudah 66 orang dan 1 korporasi.
“Ini sedang dalam proses, 1 sudah P21 sehingga diharapkan ini juga membuat jera kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran yang akhirnya mengganggu aktivitas seluruh masyarakat yang ada di sana,” tegasnya. (TeamPD/Gs) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar